KedaiPena.Com Tunas Indonesia Raya atau TIDAR bekerja sama dengan Ocean’s Integrity (RIO) melakukan aksi pembersihan sungai Cisadane dengan teknologi baru, Minggu,(6/11/2022).
Aksi pembersihan sungai Cisadane dilakukan dengan jaring raksasa berukuran 120 x 20 x 280 m dihubungkan dari sisi sungai ke sebuah perahu di sisi seberangnya dengan tujuan menangkap 95% sampah yang terhanyut di sungai tersebut.
Kegiatan ini sendiri merupakan inisiatif dari pendiri dan pemimpin RIO yakni Kieran Kelly yang juga pemilik hak paten internasional teknologi bersama dengan Ketua Umum TIDAR Rahayu Saraswati Djojohadikusumo.
“Kita tahu bahwa Indonesia adalah salah satu kontributor limbah maritim terbesar di dunia,” ujar Sara, panggilan akrab ibu dari 3 anak itu dalam keterangan tertulis.
Saea mengaku, sejak maju dalam Pilwalkot Tangerang Selatan atau Tangsel tahun 2020 lalu dirinya sangat ingin membersihkan sungai Cisadane.
“Saya sudah sangat greget mau melakukan sesuatu untuk membersihkan sungai Cisadane, mengingat tragedi lingkungan TPA Cipeucang yang terjadi beberapa tahun lalu,” tegas Sarah.
Eks Anggota DPR RI ini mengungkapkan bahwa TIDAR Peduli sebagai kerja nyata generasi muda GERINDRA yang peduli akan lingkungan hidup.
“Harapan kami kedepannya MPED bisa dilihat sebagai salah satu solusi nyata untuk mengatasi permasalahan plastik mikro dan rencananya, Ocean’s Integrity akan menggandakan MPED dengan puluhan versi kecilnya untuk memberikan pemasukan bagi para nelayan,” ungkap Sara.
“Mereka akan dapat mendapatkan pemasukan dari mengoleksi sampah di perairan. Artinya ini juga menjadi sumber dana masuk ke Indonesia dan para nelayan yang juga akan membantu menjaga lingkungan di mana mereka mencari nafkah,” tandasnya.
Sementara itu, Kieran telah memilih Indonesia sebagai tempat pilot project untuk MPED atau Micro-Plastic Elimination Device yang tujuannya adalah untuk menangkap sebanyak-banyaknya Microplastic guna mengurangi kematian plankton.
“Paru-paru dunia yang sebenarnya bukan hanya pohon tapi justru peran plankton lebih besar di situ,” sambut Kieran,
Pria kelahiran Irlandia yang tumbuh besar dari keluarga nelayan, dalam bahasa Inggris berlogat Irlandia kental.
“Riset menunjukkan banyak plankton mati akibat mengonsumsi plastik micro dan nano. MPED saya buat untuk mengurangi jumlah sampah plastik di laut maupun yang menuju ke laut,” beber dia.
Alat MPED sendiri telah dimasukkan ke Sungai Cisadane pada hari Minggu, tgl 6 November pagi selama 6 jam. Dari upaya ini, TIDAR Peduli dan Ocean’s Integrity berhasil mengumpulkan dan mencegah 6 ton sampah mengalir ke laut.
Laporan: Muhammad Hafidh