KedaiPena.Com – Hasil perolehan suara Caleg DPRD DKI Partai Gerindra dari Daerah Pemilihan Jakarta 8, Purwanto dipertanyakan sejumlah pihak.
Pasalnya, Purwanto yang merupakan caleg debutan berhasil meraih perolehan suara terbanyak di DKI Jakarta yakni sebanyak 36.782 suara, dengan hanya terpusat di Jagakarsa.
Saat dikonfirmasi, Purwanto mempersilahkan kepada pihak-pihak yang mencurigai hasil perolehan suaranya untuk bertanya langsung kepada masyarakat alasan memilih dirinya.
“Kalau perihal suara banyak, tanya masyarakat kenapa ramai-ramai menyoblos saya,” tegas Purwanto kepada awak media ditulis Rabu (15/5/2019).
Purwanto menepis dugaan kecurangan yang dilakukan oleh dirinya lantaran perolehan suara terbanyak yang ia dapat hanya terpusat dari satu kecamatan yakni Jagakarsa.
“Begini, dalam Gerindra ada istilah ‘basic caleg’ masing-masing. Dan saya ditetapkan menjadi Dapil 8. Saya Alhamdulillah waktu pertama ditunjuk, karena memang karena itu wilayah saya. Tapi perlu diingat itu memang strategi dari partai untuk membuat naik perolehan suara Gerindra secara ramai-ramai,” papar Purwanto.
Purwanto pun menegaskan bahwa di Kecamatan Jagakarsa dirinya juga bersama 12 caleg lainnya. Sehingga, dugaan kecurangan yang disematkan kepada dirinya sangat tidak tepat.
“Jadi ini tidak patut dipermasalahkan ini kan masalah strategi bagaimana kita mengoptimalkan monografi politik dari ‘basic’ yang ditetapkan ke kita,” jelas Purwanto.
Dengan kondisi demikian Purwanto tak mau ambil pusing. Ia memastikan perolehan suara yang ia dapat saat ini tidak bisa dilepaskan dari campur tangan Allah SWT.
“Bersyukur sama Allah, karena ini ada campur tangan Allah. Saya memang tidak ingin mendahului keputusan KPUD DKI, tapi dengan perolehan suara seperti ini di prediksi saya dapat kursi pertama,” pungkas Purwanto.
Sebelumnya, perolehan suara Purwanto mendapatkan sorotan dari banyak pihak salah satunya pengamat kebijakan publik Amir Hamzah. Ia menduga perolehan suara yang didapat Purwanto tidak benar lantaran hanya terpusat di Jagakarsa.
“Ini gak benar, karena penyebarannya tidak merata di seluruh kecamatan dapil 8,” ujar Pengamat Kebijakan Publik, Amir Hamzah di Jakarta, Sabtu (11/5/2019).
Laporan: Muhammad Hafidh