Artikel ini ditulis oleh Muslim Arbi, Direktur Gerakan Perubahan dan Koordinator Indonesia Bersatu.
Diperlukan Pansus Rakyat untuk usut proyek KCJB. Proyek tersebut telah menyeret Negara ini di bawah tekanan dan Dominasi China.
Pemerintah Beijing minta APBN sebagai Jaminan atas Proyek KCJB yang mangkarak itu.
Menko Marvest, Luhut Binsar Panjaitan, gagal nego ulang agar bunga pinjaman dari 3,4 persen menjadi 2 persen. China malah minta jaminan APBN di KCJB.
Semula Proyek KCJB ini, di tawar oleh Jepang dengan nilai Rp90 triliun, bunga 0,1 persen dan masa konsesi 40 Tahun. Tapi lalu di setujui dan jatuh ke China dengan nilai Rp120 triliun bunga 3,4 triliun dan masa konsesi 80 tahun.
Proyek ini sejak ground bricking sejak 2016 tetap mangkrak. Dan terancam gagal. Sementara nilai proyek nya terus membengkak. Pembengkakan sudah mencapai Rp18 Triliun.
KCJB ini termasuk salah satu proyek prestisius Jokowi yang sedang kandas saat ini. Di tengah masa jabatannya hampir habis.
Proyek ini tentunya akan menjadi batu sandungan. Bunga hutan yang tinggi dan mengancam negara. Kini proyek ini bikin negara tersandera hutang oleh Debt Trap – China. Proyek jebakan China.
Jokowi dan Luhut sangat bertanggung jawab terkait proyek ini. Karena telah membuat negara tersandera oleh China.
DPR sudah di desak berkali-kali agar bikin pansus. Karena beban ini akan di pikul negara. Tapi DPR tak bergeming. Sedang proyek ini pasti bikin negara dan rakyat tambah terpuruk.
Untuk selamatkan Negara dari tekanan Hutang China, rakyat perlu bangkit bentuk Pansus Independen. Kalau DPR sudah tidak dapat menjalankan peran konstitusional-nya. Maka Dewan Perwakilan Daerah ( DPD) turun tangan untuk Bentuk Pansus Selamatkan Negara dari ancaman Jebakan Hutang China.
Jakarta, 13 April 2023
[***]