KedaiPena.Com- Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengaku kedinginan saat menjalani pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait keberadaan tersangka lembaga anti-rasuah Harun Masiku, Senin,(10/6/2024).
Hasto mengaku diperiksa dalam sebuah ruangan di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan selama 4 jam. Namun, kata Hasto, dirinya hanya 1,5 jam diperiksa oleh penyidik KPK.
“Saya di dalam ruangan yang sangat dingin ada sekitar 4 jam, dan bersama penyidik itu face to face itu paling lama satu setengah jam. sisanya ditinggal, kedinginan,” papar Hasto.
Hasto mengaku, pemeriksaan dirinya belum masuk sampai ke tahap materi pokok. Hasto mengatakan hal tersebut lantaran di tengah-tengah pemeriksaan seorang staf bernama Kusnadi dipanggil penyidik KPK.
“Kemudian pemeriksaan saya belum masuk materi pokok perkara karena di tengah-tengah itu kemudian staf saya yang namanya Kusnadi itu dipanggil,katanya untuk bertemu dengan saya,” papar Hasto.
Diketahui, kasus yang menjerat Harun Masiku ini berawal dari operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK terkait suap untuk PAW Anggota DPR 2019-2024. KPK kemudian menetapkan sejumlah tersangka dalam kasus ini, termasuk mantan Komisioner KPU Wahyu Setiawan dan Harun Masiku.
Wahyu Setiawan telah diadili dan dinyatakan bersalah menerima suap. Wahyu dinyatakan menerima suap SGD 19 ribu dan SGD 38.350 atau setara Rp 600 juta bersama Agustiani Tio Fridelina. Suap itu diberikan lewat seorang bernama Saeful Bahri agar Wahyu dapat mengupayakan KPU menyetujui permohonan PAN anggota DPR RI Dapil Sumatera Selatan I kepada Harun Masiku.
Wahyu dijatuhi hukuman 7 tahun penjara pada 2020 dan sudah bebas bersyarat sejak 2023. Namun, Harun Masiku masih menjadi buron selama kurang lebih 4 tahun.
Terbaru, KPK kembali memeriksa sejumlah saksi untuk mengungkap keberadaan Harun Masiku. Saksi-saksi yang diperiksa itu ialah pengacara bernama Simon Petrus, serta dua mahasiswa bernama Hugo Ganda dan Melita De Grave.
Laporan: Tim Kedai Pena