KedaiPena.Com – Dinas Kesehatan Kota Sibolga menyebutkan akan melakukan pemantauan dan pengawasan di lapangan terkait ada tidaknya peredaran Vaksin Palsu di Kota itu.
“Kita baru dapat kabar, jadi yang di swasta kita gak tau, ini mungkin mulai besok ini akan melakukan pemantauan dan pengawasan,†ujar Kabid Farmasi dan Alat Kesehatan Dinkes Kota Sibolga, Firmansyah Hulu kepada KedaiPena.Com di Sibolga, Senin pagi (27/6).
Sementara itu Firmansyah menyebutkan, khusus jenis vaksin yang beredar di berbagai Puskesmas di Kota Sibolga, merupakan pasokan dari Kementrian Kesehatan.
“Yang ada sekarang ini, di Puskesmas kan dropping dari pusat, kalau itu sudah terjamin tidak ada yang palsu, karena dari distributor resmi, dari pusat lalu ke Dinas Kesehatan Provinsi baru ke Kabupaten Kota,†jelas Firmansyah.
Diketahui, pembuatan dan peredaran Vaksin Palsu itu berhasil dibongkar oleh Mabes Polri. Pasutri Hidayat Taufiquraham dan Rita Agustina serta 11 tersangka lainnya ditangkap karena terlibat dalam sindikat pembuatan dan peredaran vaksin itu. Dalam sindikat itu, terbagi dalam tiga kelompok, yakni produsen, distributor hingga pihak yang menyerahkan langsung ke para pengguna.
Mabes Polri mengungkapkan, peredaran Vaksin wajib untuk bayi yakni Hepatitis, Campak, Vaksin Tuberclosis serta BBC yang telah beroperasi selama belasan tahun itu tidak hanya di daerah DKI Jakarta dan Jawa Barat, namun juga hingga ke beberapa provinsi di Indonesia.
(Dom)