KedaiPena.Com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten hingga saat ini mencatat ada 21 kasus Covid-19 varian Omicron di wilayah Provinsi Banten, diantaranya 5 kasus ditemukan di Kota Tangerang dan 16 kasus di Kota Tangerang Selatan, yang sebagian besar kasus tersebut berasal dari transmisi lokal.
Demikian hal itu disampaikan oleh Kepala Dinkes Provinsi Banten, Ati Pramudji Hastuti seusai menghadiri rapat koordinasi dalam rangka antisipasi lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron, di Mapolda Banten, Selasa (25/1/2022).
“Kalau yang Omicron tadi ada 21 kasus, 5 di Kota Tangerang, 16 di Tangerang Selatan. 80 persen karena transmisi lokal,” ucap Ati begitu dirinya disapa.
Sedangkan untuk kasus probabel Omicron di Provinsi Banten, kata Ati, pihaknya mencatat ada 108 kasus probabel Omicron pada 8 kabupaten kota di Provinsi Banten.
“Di Banten ini kalau probabel Omicron sekitar 108, itu tersebar di 8 kabupaten kota itu seluruhnya sudah ada. Seperti wilayah Lebak, Pandeglang, kota Serang itu ada 3, kabupaten Serang ada 5, dan kabupaten Tangerang ada 15, kota tangerang ada 40 , kota tangerang selatan ada 37,” katanya.
Menurutnya, jika kasus probabel Omicron berpotensi positif Omicron mencapai 90 persen keatas, akan tetapi meskipun kasus probabel Omicron terdapat juga setelah dilakukan pemeriksaan whole genome sequence (WGS) tidak positif varian Omicron.
“Untuk bisa mencapai kita tahu apakah itu varian Omicron atau tidak, itu ada tiga tahapan, pertama PCR untuk periksa Covid-19 nya setelah positif, pemeriksaan SGTF (S-gene Target Failure) itu nanti ada kalau dia positif baru langkah selanjutnya WGS nya, jadi tiga itu tahapannya. Apakah jenisnya Omicron, Delta atau varian lainnya itu di WGS,” imbuhnya.
Ia juga menyebutkan, saat ini Provinsi Banten menduduki peringkat ke 3 untuk jumlah kasus positif Covid-19 terbanyak, hal itu lantaran dalam satu minggu lonjakan kasus positif Covid-19 tinggi, terutama di daerah Tangerang Raya.
“Tapi level PPKM kita berdasarkan in Mendagri kita tetap level 3. Dalam satu minggu ini antara 202 sampai 460 kasus,” pungkasnya.
Laporan: Muhammad Luthfi