KedaiPena.Com – Dinasti politik di tahun 2020 makin menjadi-jadi. Demokrasi tidak terkonsolidasi dengan baik bahkan sampai menurunkan kualitas.
Menariknya yang terkonsolidasi dengan baik adalah dinasti politik dan oligarki. Hal ini menjadi salah satu persoalan bangsa ini yang harus dikritik secara bersama.
“Jika dinasti politik membudaya lalu makin kuat mencengkram bangsa ini pasti korupsi merajalela lagi,” kata Pengamat Politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin saat berbincang Rabu, (26/8/2020).
Ujang melanjutkan, kondisi tersebut diperburuk dengan dilemahkanya KPK. Jika bangsanya korupsi kepala daerah dari sebuah kekuatan dinasti lalu apa yang dibanggakan bangsa ini.
“Kita ingin kan bangsa ini bebas dari korupsi dan kepala daerah yang berprestasi,” tutur Ujang.
Ujang menerangkan, pilkada itu dilaksanakan untuk memilih kepala daerah yang hebat dan berprestasi secara kemampuan.
Hal itu, lanjut Ujang, ditujukan untuk mengangkat daerahnya menjadi maju bahkan sampai tingkat dunia seperti bupati atau wali kota yang terkenal karena prestasi.
“Kita melihat di tahun 2020 ini dinasti politik itu bukan menghasilkan dan menghadirkan kepala daerah yang punya prestasi bagus, yang ada comot sana ambil sini, bahkan orang yang tidak punya kemampuan apa-apa tetapi dia anak pejabat jadi diambil. Inikan yang merusak tatanan demokrasi dan merusak moral sistem yang katakanlah dibentuk,” tandas Ujang.
Laporan: Muhammad Lutfi