KedaiPena.Com – Para komunitas yang tergabung dalam Lebak Ekonomi Kreatif (LEEKRAF) mendapatkan apresiasi lantaram terus berusaha membuat daerahnya lebih maju. Apresiasi ini, disampaikan Kepala Bidang Pemasaran Dispar Provinsi Banten, Puti Andam Dewi.
“Mengapresiasi dengan komunitas di Lebak yang mau berusaha untuk Lebak maju. Mudah mudahan kedepan ini pemerintah baik kabupaten kota maupun provinsi saling bersinergi dengan teman-teman komunitas,” ucapnya saat berkunjung di Geleri LEEKRAF, kata dia, ditulis, Rabu, (10/11/2021).
Menurutnya, strategi pemasaran atau mempromosikan yang paling penting adalah mengetahui kualitas dari produk tersebut. Ia mengingatkan, untuk tidak mencontek.
“Mengetahui target pasarnya, jangan sampai kita hanya mencontek saja,” tambahnya.
Seharusnya, kata dia, cindermata khas Banten dapat ditempatkan di daerah yang mudah dijangkau. Ia pun memperlihatkan pengelolaan produk tersebut.
“Saya percaya makanan dan wisata di Banten ini tidak kalah dengan makanan serta wisata daerah lain, saya harap generasi muda dapat bangga dengan kekayaan makanan dan wisata di Banten,” katanya.
Sementara itu, Ketua LEEKRAF Andhi Yuliandari menyampaikan LEEKRAF terbentuk sejak tahun 2018, dan pada tahun ini sudah memiliki Badan Hukum.
Ia menegaskan, pihaknya memiliki sekitar 150 pelaku ekonomi Kreatif berbagai daerah di Kebupaten Lebak.
“Didominasikan di Rangkasbitung , Maja, dan Lebak Selatan. Fokus kita itu ada 6 yang berjalan yaitu kuliner fashion digital musik sama seni pertunjukan,” ujarnya.
“Dua tahun kita penjajakan membangun komunikasi, baru satu tahun baru berbadan hukum,” sambungnya.
Ia juga menuturkan, untuk mempertahankan para pelaku ekonomi kreatif di Lebak pihaknya terus melakukan kolaborasi.
“Kita juga kolaborasi, sehingga jadilah sebuah hasil produk kolaborasi, karena tanpa kolaborasi itu susah. Setelah kita berbadan hukum semoga kedepan dapat besar kedepannya,” katanya.
Senada, Kasi ekonomi kreatif Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lebak, Farid Surawan berharap, agar konsep ekonomi kreatif dapat disebarkan luaskan kepada generasi muda.
“Sebenarnya potensi ekonomi kreatif di Lebak sangat luar biasa, dan ekonomi kreatif bisa dijadikan penghasilan yang luar biasa, hanya menggunakan handphone mereka dapat meraup keuntungan, dan diharapkan dapat memanfaatkan hal tersebutekonomi kreatif bisa dijadikan penghasilan yang luar biasa, hanya menggunakan handphone mereka dapat meraup keuntungan, dan diharapkan dapat memanfaatkan hal tersebut,” kata Farid.
Ia mengungkapkan, keunggulan dan potensi sisi dari ekonomi kreatif di kabupaten terdapat 17 sektor. Diantaranya, terdapat 4 sektor unggulan dan 2 sektor prioritas.
“4 sektor unggulan itu kuliner, fashion, seni pertunjukan, kriya. Untuk 2 sektor prioritas adalah Foto Vidio dan aplikasi digital, sehingga Lebak dapat bersaing baik nasional maupun global,” imbuhnya.
Selain itu, ia menyampaikan saat ini pihaknya sedang mekampanyekan gula aren. Salah satunya akan menggelar lomba untuk menciptakan menu khas Lebak yang menggunakan gula aren. Sehingga dapat mendorong harga gula aren.
“Pentingnya berkolaborasi dengan penggiat ekonomi kreatif se-provinsi Banten untuk meningkatkan kualitas ekonomi kreatif yang ada,” pungkasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi