KedaiPena.com – Pertemuan para petinggi partai, terlihat masih sangat cair dan belum bisa memberikan kepastian bagaimana koalisi yang akan tercipta kedepannya. Termasuk juga dengan wacana Koalisi Besar.
Pengamat Politik, Ujang Komarudin menyatakan potensi terbentuknya Koalisi Besar masih 50 persen.
“Ini bicara tentang kepentingan Partai Politik, yang akan bergabung di Koalisi tersebut. Kalau kepentingannya sama, akan terbentuk. Jika beda, tidak ketemu, tidak deal, ya tidak akan terbentuk,” kata Ujang, Minggu (7/5/2023).
Ia mengungkapkan saat ini belum terlihat secara jelas akan terbentuk atau tidak.
“Semuanya tergantung kepentingan, yang akan menentukan Koalisi Besar itu terbentuk atau tidak. Masih harus dilihat dalam beberapa waktu ke depan. Dalam politik itu tidak ada yang pasti, kita lihat saja kedepannya,” ucapnya.
Ujang menyatakan jika Koalisi Besar dibentuk maka Pemilu 2024 diperkirakan akan menjadi ajang pertarungan tiga poros.
“Pertama, ya koalisi PDIP dengan PPP, kedua poros perubahan dengan Anies Baswedan sebagai capresnya, dan ketiga koalisi antara partai politik lainnya,” ucapnya lagi.
Jika Koalisi Besar ini terbentuk, Ujang mengingatkan Koalisi Perubahan untuk semakin mensolidkan diri dan terus meningkatkan elektabilitas Anies Baswedan sebagai capres yang diusung.
“Mensolidkan diri adalah suatu hal yang harus dilakukan. Berusaha agar tidak terpecah, agar tidak terbelah, sembari menaikkan elektabilitas Anies setinggi-tingginya. Hanya itu yang bisa dilakukan,” kata Ujang.
Ketidaksolidan Koalisi Perubahan, bisa berujung pada kegagalan Anies Baswedan untuk memasuki pertarungan Pemilu 2024, dengan tidak jadinya Anies sebagai Capres.
“Jika memang Koalisi Besar itu tidak terbentuk, menurut saya, tetap akan ada tiga paslon. Pertama, dari PDIP dan PPP, yang akan disusul oleh PAN menurut saya. Kedua, Prabowo dengan pasangannya, bisa dari PKB atau bisa juga potensi bergabungnya Golkar,” paparnya.
Dan ketiga, paslon yang berasal dari Koalisi Perubahan, yang diusung oleh Demokrat, Partai NasDem dan PKS.
“Menurut penilaian saya, akan seperti itu. Tidak ada perubahan dari paslon-nya. Hanya partai pendukungnya saja yang berubah. PAN, kemungkinan besar merapat ke PDIP dan PPP. Sementara Golkar, bisa ke Gerindra PKB atau ke Koalisi Perubahan,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa