KedaiPena.Com- Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengingatkan seluruh anggota organisasi dakwa itu jangan pernah memberi justifikasi kepada para perampas hak rakyat pada Pemilu 2024.
“Seperti tampil dengan merampas hak rakyat dalam Pemilu 2024, Muhammadiyah tidak tinggal diam, juga terhadap kemungkaran menampilkan kelaliman, nir-etika dan nir-kenegarawanan,” kata Din Syamsuddin, Senin,(4/3/2024).
Menurut Din, sikap demikian adalah salah satu bentuk pengamalan Muhammadiyah dalam menegakan kebenaran dan mencegah kemungkaran atau yang dikenal dengan beramar makruf nahyi munkar.
Din menekankan, pengamalan itu harus dijalankan, terlebih amanat Muktamar Muhammadiyah Yogyakarta pada 2010 dan amanat Alquran Surah Ali Imran Ayat 104 sebagaimana yang sering dibacakan dalam forum-forum Muhammadiyah.
Din tak menginginkan organisasi keagamaan yang pernah dinakhodainya itu permisif dan legitimatif, meninggalkan kebenaran, dan kejujuran. Sebab, jika demikian maka akan berujung menjadi malapetaka besar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Jangan karena ada yang datang membawa janji materi ataupun janji posisi tinggi, lidah kita kelu, kaki kita kaku. Tapi justru inilah saatnya kemungkaran struktural dihadapi dengan amar makruf-nahyi munkar yang bersifat struktural pula,” kata Dim yang juga mantan Ketum MUI.
Dari kondisi itulah, lanjut Din, mengharuskan Muhammadiyah meluruskan kembali arah pergerakan bangsa dari kemungkaran yang bahkan berjalan secara terstruktural.
Pasalnya, di mata Muhammadiyah, kata dia, kemungkaran struktural merupakan penyimpangan dan penyelewengan terhadap nilai-nilai dasar berbangsa dan bernegara yang telah disepakati oleh para pendiri, termasuk di dalamnya sejumlah tokoh Muhammadiyah.
Laporan: Muhammad Lutfi