KedaiPena.Com– Manifestasi kemabruran jemaah haji
harus menjelma dalam semua aspek kehidupan, baik sosial, ekonomi, termasuk politik. Jamaah haji juga diharapakan tak memisahkan politik dari agama.
Eks Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan, sebagai khairu ummah, para jemaah haji di Indonesia harus gemar beramar makruf nahyi munkar.
“Terutama terhadap kemungkaran struktural, yakni sistem kenegaraan Indonesia yang sudah menyimpang dari khittahnya yaitu UUD 1945 asli,” kata Din dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin,(6/5/2024).
Din sendiri hadir dalam Pengajian Halal Bihalal Paguyuban Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Muhammadiyah Kota Semarang, di Masjid At-Taqwa Univeristas Muhammadiyah Semarang, Minggu,(5/5/2024).
Din berharap, jamaah haji di Indonesia dapat menjadi pelopor perubahan serta perbaikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Menjadi mabrur (diliputi oleh al-birr) dapat dilihat apakah seseorang yang telat menunaikan ibadah haji mencerminkan empat dimensi makna al-birr yaitu kejujuran, ketaatan, kebaikan, dan keutamaan dalam kehidupan nyata,” tegas Din.
“Jika tidak, maka predikat hajinya turun menjadi mardud atau tertolak,” tambah Din.
Dalam kesempatan itu, Din mendorong eks Jamaah Haji KBIH Semarang berjumlah ribuan untuk mendukung pembangunan Manasik Centre Muhammadiyah Kota Semarang.
“Manasik Centre akan berfungsi sebagai pusat dakwah Islamiyah dan pembinaan calon jamaah haji,” pungkas Din.
Laporan: Muhammad Lutfi