KedaiPena.Com – Mantan Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin menyampaikan penghargaan kepada Syaikh Al-Azhar atas penandatanganan Piagam Persaudaraan Kemanusiaan (Watsiqat al-Ukhuwah al-Insaniyah) dengan Paus Fransiscus di Abu Dhabi tiga tahun lalu.
Hal itu disampaikan oleh Din dalam kunjungan ke Kairo, Mesir bertemu dengan Grand Syaikh Al-Azhar Prof. Dr. Ahmad Muhammad Al-Thayyib di Kampus Universitas Al-Azhar, pada Kamis, (2/12/2021).
“Piagam itu sangat penting dan relevan sebagai solusi terhadap peradaban dunia, kala kemanusiaan tercabik atas egoismen keagamaan, ras, kebangsaan dan kenegaraan, serta bentuk-bentuk ashabiyah lain,” ungkap Din dalam keterangan tertulis, Senin, (6/12/2021).
Persaudaraan kemanusiaan, menurut Din, adalah pesan agama-agama termasuk Islam. Persaudaran Kemanusiaan didasarkan pada prinsip bahwa segenap manusia, apapun ras, bangsa, ataupun agama, adalah sama-sama makhluk ciptaan Sang Pencipta Allah SWT.
Dalam rangka pengarus utamaan Piagam Persaudaraan tersebut Din Syamsuddin mengusulkan kepada Syaikh Al-Azhar agar peringatan tahunannya lebih meluas di seluruh dunia dalam bentuk pertemuan atau kerja sama yang bersifat lintas.
Selain itu Din Syamsuddin memberitahu Syaikh Al-Azhar tentang pembentukan Poros Dunia Wasathiyat Islam sebagai usaha pembudayaan kehidupan berislam yang tengahan dan pembentukan umat Islam sebagai Ummatan Wasathan.
Pada kesempatan pertemuan itu Ketua Umum PP Muhammadiyah 2005-2015 ini juga mengingatkan Syaikh Al-Azhar Ahmad Muhammad Al-Thayyib tentang Kesepakatan antara Muhammadiyah dan Syaikh Al-Azhar, yang ditandangani pada 2003.
Din Syamsuddin mewakili PP Muhammadiyah dan Prof. Syaikh Muhammad Al-Sayyid Thonthowi (Syaikh Al-Azhar pada waktu itu), dan mengusulkan agar bisa diperbarui.
Kesepakatan meliputi kerja sama dalan bidang pendidikan, dan dakwah. Syaikh Al-Azhar sepakat agar kesepakatan itu diperbarui dan dilaksanakan secara nyata.
Sebelum bertemu Syaikh Al-Azhar, Prof. Din Syamsuddin juga hadir pada Sidang Munaqasyah Disertasi Dr. KH. Anang Rikza Masyhadi, di Universitas Terusan Suez, Ismailiyah. Dr. Anang Rikza Masyhadi yang mendapat Predikat Mumtaz adalah kader Muhammadiyah dan perintis pendirian Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Mesir dan sekarang memimpin Pondok Moderen Tazakka di Bandar, Batang, Jawa Tengah.
Selain itu, Din Syamsuddin dan isteri Dr. Rashda Diana Subakir menyempatkan diri bersilaturahim dengan Keluara Besar Muhammadiyah (PCIM Mesir) di Markaz Dakwah Muhammadiyah Kairo, yang dihadiri ratusan anggota PCIM Mesir yamg memenuhi Aula Markaz Dakwah tersebut.
Saat ini, ada sekitar 500 mahasiswa Muhammadiyah yang menemput studi di Al-Azhar dan berbagai universitas lain di Mesir. Mereka menyelenggarakan TK Aisyiah Bustanul Athfal, pelatihan Silat tapak suci yang diikuti tidak hanya WNI tapi juga warga negara-negara lain di Mesir.
Bukan Alumni Al-Azhar, Tapi Sangat Azhary
Pada pertemuan akrab tersebut Din Syamsuddin didampingi isterinya Dr. Rashda Diana, Lc, MA yang juga alumni Fakultas Syariah Universitas Al-Azhar.
Syaikh Al-Azhar sempat bercanda dengan menanyakan Dr. Rashda Diana mengapa mau menikah dengan yang bukan alumni Al-Azhar.
Rashda Diana pun menjawab diplomatis meski suaminya bukan alumni Al-Azhar tapi sangat Azhary atau berwawasan Al-Azhar.
Laporan: Sulistyawan