KedaiPena.Com – Wakil Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI Achmad Dimyati Natakusumah mengilustrasikan, membangun keluarga seperti negara kecil yang sejahtera.
Menurutnya, keluarga adalah miniatur dalam sebuah bangsa dan negara. Ia menjelaskan, negara yang sukses dan makmur tergantung kepada keluarga-keluarga.
“Keluarga itu harus ada dasar dan pedoman dalam menjalankan hidup, dasar itu pondasi dan pondasinya adalah agama, agama islam adalah ‘rahmatan lil alamin wama arsalna illa rahmatan lil alamin’. Maka rahmat bagi semesta alam dengan hadirnya islam semesta alamini bahagia ini,senang, makmur dan sejahtera,” ucap Dimyati dalam Kuliah Ramadhan Bersama atau Kurma DPR dengan mengusung tema ‘Membangun Negara Kecil’, ditulis Selasa (11/5/2021).
Ia mengatakan, yang menjadi pendoman adalah Al-Qur’an, sehingga dapat melaksanakan kehidupan sehari-hari, maka akan diberikan kesehatan, kebahagiaan dan kesejahteraan.
Tidak hanya itu, Dimyati juga mengilustrasikan keluarga merupakan sebuah kapal yang akan mengarungi samudra yang luas dan samudra yang memiliki keanekaragaman, mulai dari angin, badai, topan, ombak bahkan tsunami.
“Maka oleh sebab itu keluarga itu harus siap dalam segala hal dalam menghadapi ujian cobaan di tengah samudra yang begitu berat, begitu sangat kejam dan sangat membahagiakan. Maka oleh sebab itu harus betul-betul kuat dalak menghadapinya, dalam menghadapi dan mengarungi samudra yang luas maka diperlukan hati,” katanya.
Kalau hati itu, kata Dimyati , dapat diibaratkan pada kapal itu adalah mesin, bila hati bersih, pikiran jernih, semangat yang gigih prestasi mudah diraih, tapi bila hati busuk pikiran jahat merasuk, akhlak yang terpuruk maka jadi makhluk yang terkutuk.
“Maka oleh sebab itu hati harus bersih, niatkan untuk beribadah, niatkannya berdakwah, niatkannya untuk kepentingan agama, bangsa dan negara. Maka hati adalah kuncinya,” imbuhnya.
Anggota Komisi III DPR-RI dari Fraksi PKS ini melanjutkan, sebuah mesin tanpa bahan bakar niscaya mesin itu tidak berjalan, maka bahan bakar di ilustrasikan adalah akhlak, budipekerti, sopan santun, tutur kata maka akhlak itu perlu di latih, akhlak itu emosional cushion, spiritual cushion betul-betul memiliki emosional dan spiritual yang baik.
“Akhlak yang baik akan insyaallah akan menghasilkan positif, apakah akan cukup dengan akhlak, hati dalam membangun keluarga itu ternyata tidak cukup perlengkapan-perlengkapan, perlengkapan itu adalah ilmu (kecerdasan intelektual, red) nah ilmu ini yang harus betul-betul di pegang,” tuturnya.
Dimyati menyampaikan, semua hal tersebut saling terkait dan harus dimiliki, sehingga untuk menuju tujuan maka diperlukan petunjuk yang dapat mengantarkan kepada capaian akhirnya yang diinginkan.
“Dari semua hal yang ada maka juga harus di dalam kapal untuk mencapai tujuan maka di perlukan kompas, dan kompas itu Al-Qur’an sebagai pedoman dan pegangan. Maka oleh sebab itu dalam kehidupan keluarga itu dasarnya bagaimana iman dan taqwa,” tandasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi