KedaiPena.Com- TNI- Polri harus terus memperkuat nilai-nilai NKRI di dalam internal keluarganya. Hal ini tentu wajib dilakukan lantaran TNI dan Polri merupakan abdi negara yang berperan penting dalam mengawal NKRI.
Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily merespons pesan dari Presiden Jokowi agar para istri dari personel TNI dan Polri tidak mengundang penceramah radikal dalam setiap acara keagamaan.
“Saya kira harus kita pahami TNI-Polri sebagai abdi negara sebagai pengawal NKRI tentu harus terus memperkuat nilai-nilai NKRI tersebut di dalam keluarga,” jelas Ace Hasan, Kamis, (3/3/2022).
Ace menuturkan, jangan sampai para anggota TNI-Polri memiliki pandangan-pandangan yang bisa meruntuhkan semangat nasionalisme dengan penetrasi nilai keagamaan.
“Kita bisa memahami jika memang Presiden Jokowi punya pandangan tersebut karena memang salah satu di antara penetrasi ideologis dari kelompok anti nasionalisme dengan memasuki nilai-nilai tersebut ke lembaga strategis pemerintahan. salah satunya adalah TNI Polri,” papar Ace Hasan.
Saat disinggung apakah perlu membuat daftar penceramah terlarang, Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat (Jabar) ini mengatakan, jika Kementerian Agama telah memiliki kriteria khusus.
“Saya kira Kementerian Agama sudah memiliki kriteria-kriteria khusus menyampaikan apa islam moderat dan saya kira MUI, NU dan Muhammadiyah tentunya juga sudah memiliki kriteria tersebut,” jelas Ace Hasan.
Ace Hasan pun berpesan, agar imbauan dari Presiden Jokowi tersebut dapat dianggap sebagai sinyal bagi semua pihak untuk berhati-hati.
“Karena itu imbauan Presiden harus kita anggap sebagai sinyal kepada kita semua harus hati-hati menghadapi penetrasi ideologis yang kerap menggunakan isu-isu agama terhadap isu-isu tersebut,” pungkas Ace Hasan.
Laporan: Muhammad Lutfi