KedaiPena.Com – Salah seorang pedagang nasi uduk (Nasduk) yang bertempat tinggal di Tangerang Selatan (Tangsel) mengaku, tidak mendapatkan informasi dari pemerintah Daerah perihal program bantuan produktif untuk usaha mikro (BPUM) dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KEMENKOPUKM).
Warsih (56) salah seorang Pedagang nasi uduk betawi di Jalan Satria Parakan, Benda Baru, Pamulang Tangsel, mengaku tidak mengetahui ada bantuan untuk UMKM dari Presiden melalui Kemenkopukm.
“Saya tidak tau ada bantuan buat UMKM. Kaga ada yang bilangin juga,” tegasnya, kepada KedaiPena.Com, Minggu, (25/4/2021).
Warsih memaparkan, minimnya informasi dari Pemerintah Daerah dan kemampuan menguasai gadget yang menjadi kendala untuk mengakses informasi di media.
“Saya pun tidak percaya diri usaha nasi uduk saya, dapat bantuan, untuk dapat mengikuti program. Saya tidak mengerti prosedurnya,” ungkapnya.
“Boro boro segala daftar gituan (BPUM), HP ajah (Smart Phone) kaga punya, kalaupun punya orang kecil kaya saya mah kaga dianggap,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya Kepala Pasar Ciputat Saiful Bahri mengatakan, jika pendataan pedagang pasar ciputat untuk mendaftar Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) dari Presiden baru sekira 30 persen.
Hal itu lantaran, kata Saiful, lantaran terkendala fasilitas internet melakukan pendaftaran secara online Nomor Induk Berusaha (NIB) dan Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK) melalui Online Single Submission (OSS), yang menjadi syarat mendapatkan bantuan.
“Pendataan terhambat, dikarenakan internetnya kurang memadai. Sekarang internetnya saya thetringin. Sementara pendataan terakhir itu tanggal 29, sedangkan tanggal 30 data sudah harus masuk di kementerian,” ujarnya, Minggu , (25/4/2021).
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menegah (Kemenkop) memastikan akan melanjutkan program bantuan produktif untuk usaha mikro (BPUM) di 2021. Para pelaku usaha kecil bisa mengecek daftar penerimanya di situs eform.bri.co.id.
Bantuan BLT UMKM bernilai Rp 1,2 juta bagi pelaku usaha. Program ini menyasar 12,8 juta pelaku usaha mikro di seluruh Indonesia dengan total anggaran yang disiapkan mencapai Rp 15,36 triliun.
Laporan: Sulistyawan