KedaiPena.Com- Baru-baru ini masyarakat dihebohkan dengan aksi peretasan oleh hacker Bjorka yang membocorkan sejumlah data diduga milik Komisi Pemilihan Umum (KPU), pada Rabu (7/9/2022). Brojak membocorkan dugaan data KPU tersebut melalui unggahan dengan judul ‘Indonesia Citizenship Database From KPU 105M’ di situs BreachForum.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Komisi II DPR RI Syamsurizal mengaku sangat khawatir keberadaan Bjorka membuat penyelenggaraan pemilu 2024 dapat menjadi tercela. Atas dasar itu, ia mewanti-wanti agar penyelenggara pemilu terkhusus Bawaslu terkait keberadaan hacker Bjorka.
Hal itu disampaikan oleh Syamsurizal dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi II bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawasan Pemilu atau Bawaslu dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Senin,(12/9/2022).
“Hari ini di harian-harian ibu kota dan di berita harian nasional kita baca persoalan data presiden pun sudah sedang dibongkar oleh kelompok Bjorka itu, jadi tadi sudah disinggung tentang keberadaan Bjorka khawatir ini menjadi semacam alat yang membuat hasil penyelenggaraan pemilu menjadi tercela,” kata Syamsurizal.
Ia lantas mengingatkan jika pada pemilu 2014 lalu sempat beredar kabar jika ada 250 para hacker dari China mencemari penyelenggaraan pemilu Indonesia. Meskipun, ia tak mengetahui kabar tersebut benar atau Hoax.
“Dikatakan di situ 250 itu yang menghacker data-data yang membuat suatu pasangan menjadi menang dan suatu pasangan menjadi kalah nah ini yang patut kita jadikan pedoman kita menyusun dan mengemas persoalan peraturan Bawaslu yang kita bahas hari ini,” papar dia.
Senada, Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR Fraksi PKS Mardani Ali Sera mengatakan, jika tindakan hacker yang membocorkan dugaan data KPU tersebut tak bisa dibiarkan.
Pasalnya, tegas Mardani, tindakan hacker tersebut mengancam proses kerja-kerja partai saat melakukan rekrutmen.
“Tidak bisa dibiarkan dan kasus hacker-hacker yang bermain jual data itu sangat mengancam proses kerja keras partai-partai untuk melakukan rekrutmen,”’ pungkas Mardani.
Laporan: Tim Kedai Pena