KedaiPena.Com – Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan atau PPP Suharso Monoarfa mendapatkan desakan mundur dari Majelis di DPP PPP melalui sebuah surat.
Desakan mundur itu sendiri hadir lantaran ceritanya soal amplop kiai acara yang digelar di Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK.
Menanggapi hal itu, Suharso mengaku, tak menerima surat desakan mundur dari Majelis di DPP PPP. Suharso menegaskan, dirinya enggan merespons lantaran tidak menerima surat tersebut.
“Gak perlu saya respons saya gak terima suratnya,” papar Suharso, Senin, (29/8/2022).
Menteri PPN/Kepala Bappenas ini menilai, desakan dirinya mundur sebagai Ketua Umum PPP tidak sesuai mekanisme dari partai.
“Itu gak sesuai mekanisme aja,” tandas Suharso.
Sebelumnya, Sebelumnya, tiga pimpinan majelis di DPP PPP mendesak agar Suharso Monoarfa mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketum PPP.
Hal itu diketahui berdasarkan sebuah surat yang ditujukan kepada Suharso Monoarfa.
Dalam surat itu terlihat ditandatangani oleh tiga orang yakni Ketua Majelis Syariah, KH Mustofa Aqil Siraj, Ketua Majelis Pertimbangan, Muhamad Mardiono dan Ketua Majelis Kehormatan DPP PPP, Zarkasih Nur pada Senin (22/8/2022).
Setela itu, pada Senin,(29/8/2022), muncul surat kedua dari Majelis Syariah, Majelis Pertimbangan, dan Majelis Kehormatan PPP kembali mendesak Ketua Umum Suharso Monoarfa mundur dari kursi ketum.
Politikus senior PPP Usman M Tokan atau Donnie Toka menyebut surat itu dilayangkan karena yang pertama diabaikan Suharso Monoarfa.
“Surat yang dilayangkan pertama nggak dia respons. Malah pergi ke tempat kiai-kiai untuk silaturahim terus meminta supaya dicabut,” kata Usman saat dihubungi, Senin (29/8/2022).
Laporan: Muhammad Hafidh