KedaiPena.com – Bersepeda adalah suatu gerakan bukan lah suatu program. Sama halnya seperti lingkungan. Sehingga untuk mewujudkannya dibutuhkan suatu aksi nyata untuk membangkitkan dorongan dari dalam diri sendiri.
Sesditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, KLHK, Ir. Tulus Laksono menyatakan dorongan untuk bersepeda saat ini ditujukan bagi para pekerja yang berada di area tak terlalu jauh dari gedung yang dituju.
“Kalau sekarang, di Jakarta, kita dorong yang berada dalam radius 10 km untuk bersepeda ke kantor. Kalau di luar radius itu, memang masih agak susah. Bukan karena mereka tidak mau tapi terlalu jauh jaraknya. Waktu dan fasilitas gedung menjadi kunci mereka mau bersepeda,” kata Tulus dalam acara Aksi Sejuta Sepeda untuk Indonesia, di Manggala Wanabakti Jakarta, Minggu (5/6/2022).
Selain itu, kepadatan jalan raya juga menyulitkan para pesepeda.
“Kami memang mendorong bersepeda. Tapi harus tetap mengutamakan keselamatan,” tuturnya.
Ia menyatakan kebiasaan bersepeda harus di mulai sejak dini, sehingga tidak dirasakan berat dan bisa menjadi hobi yang menyenangkan.
“Seperti saya, sudah mulai bersepeda sejak SMP saat di Solo. Jaraknya sekitar 5 km,” tuturnya lagi.
Tulus menyebutkan dengan adanya zonasi, seyogianya anak-anak sekolah bisa dibiasakan untuk membawa sepeda sekolah.
“Dengan sistem zonasi, salah satu kelebihannya adalah karena jarak yang relatif dekat dengan sekolahnya. Sehingga peserta didik bisa membawa sepeda. Lagipula dengan bersepeda, peserta didik juga bisa lebih sehat,” ujarnya.
Tapi, jika para peserta didik membawa sepeda, pihak institusi pendidikan harus mempersiapkan fasilitas untuk mendukung kegiatan mereka.
“Jika anak generasi sekarang tidak tertarik, ya itu kan jadi tantangan bagi para orang tua dan guru. Bagaimana caranya, agar anak mau bersepeda dan menjadi dorongan hati mereka sendiri,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa