KedaiPena.Com – Karena dianggap mengganggu jalur lalulintas kapal menuju Pelabuhan Sibolga, puluhan alat tangkap ikan tradisional jenis Bagan Pancang (tancap) di wilayah perairan Teluk Tapian Nauli dirubuhkan.
Walikota Sibolga Syarfi Hutauruk dalam keterangan persnya mengatakan, penertiban dan perobohan bagan tancap bersama Kesyahbandaran, Otoritas Pelabuhan (KSOP), dan Polairut, serta TNI AL itu, sebagai bentuk tindaklanjut dari kesepakatan yang dicapai saat pertemuan sebelumnya antara instansi terkait dengan para nelayan dan pengusaha.
“Beberapa waktu yang lalu telah disepakati, jadi sekarang kita tertibkan bagan yang posisinya sangat mengganggu jalur pelayaran,†ucap Syarfi saat ikut dalam perubuhan Bagan Pancang.
Syarfi juga menyebutkan, perubuhan tersbut sesuai dengan peraturan pelayaran baik nasional maupun internasional AIMO.
“Sesuai penataan bagan tersebut mengacu kepada Undang-undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang Pelayaran, serta Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor PER.02/MEN/2010 tentang Jalur Penangkapan Ikan dan Alat Bantu Penangkapan Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Indonesia,” katanya.
Disebutkan, berdasarkan sesuai survei terdapat 300 unit bagan pancang yang berdiri di tengah Teluk Tapian Nauli. Sebanyak 34 bagan diantaranya yang akan dirubuhkan, dimana 14 bagan menjadi prioritas karena sangat mengganggu jalur pelayaran menuju pelabuhan yang ada di Kota Sibolga.
“Hari ini hanya 1 unit bagan yang dirubuhkan. Namun selanjutnya 13 unit bagan lagi akan dirubuhkan oleh pemiliknya bekerja sama dengan DKP Sibolga,” katanya.
Menurut Syarfi, pihaknya telah memberi kesempatan atau tenggang waktu selama 3 bulan untuk beberapa bagan yang baru dibangun agar dipindahkan atau dibongkar sendiri. Sementara bagi bagan yang sudah lama didirikan, dihimbau juga agar secepatnya dilakukan pembongkaran.
“Ya, sebelum melakukan penertiban, kita telah melakukan pendekatan kepada para nelayan bagan pancang. Dan para nelayan menyadari hal tersebut, mereka juga ikut menyaksikan penertiban,†pungkasnya.
Syarfi menambahkan, kepada para nelayan pemilik bagan tancap yang terdampak, Pemko Sibolga juga akan berusaha memberikan bantuan berupa mesin genset, lampu, jaring dan tali.
“Kita berharap, setelah hari ini tidak ada lagi nelayan yang membangun bagan di jalur pelayaran kapal,†pungkasnya.
(Har/ Dom)