KedaiPena.Com- Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin optimis ekonomi Indonesia tetap resilien dan kuat sekalipun diprediksi akan mengalami pelambatan pertumbuhan hingga ancaman resesi.
Puteri begitu ia disapa, mengaku yakin lantaran ekonomi Indonesia saat ini ditopang dari segi konsumsi rumah tangga dan investasi
“Saya optimis ekonomi Indonesia akan tetap resilien dan kuat. Terutama ditopang dari segi konsumsi rumah tangga dan investasi, yang tercatat terus tumbuh selama dua triwulan terakhir. Yaitu masing-masing tumbuh 4,93% dan 4,43%,” tegas Puteri, Senin,(28/10/2024).
Puteri juga mengingatkan,selama beberapa kuartal terakhir, tren pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat tetap tumbuh positif dan solid. Puteri mencontohkan, pada triwulan II-2024, tercatat tumbuh 5,05 persen (yoy).
“Capaian ini lebih tinggi dibandingkan sejumlah negara lain, seperti Tiongkok (4,7%), Singapura (2,9%), Korea Selatan (2,3%), dan Meksiko (2,24%). Bahkan, tren penguatan ekonomi ini juga telah berlangsung selama masa pemulihan akibat pandemi Covid-19,” jelas Politikus muda Partai Golkar ini.
Selain itu, kata Puteri, realisasi belanja APBN tercatat juga tumbuh double digit, hingga 15,3 persen selama triwulan III-2024.
Puteri menegaskan, peran APBN melalui bantuan sosial dan subsidi sangat penting dalam menjaga daya beli serta konsumsi masyarakat di tengah risiko perlambatan ekonomi global.
“Dengan kinerja ini, saya yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap tumbuh tinggi melebihi 5 persen sesuai UU APBN,” tandas Puteri.
Diketahui, perekonomian Indonesia diprediksi akan membukukan pertumbuhan sebesar 5,04% pada kuartal III-2024, berdasarkan hasil survei terakhir Bloomberg terhadap 34 ekonom.
Prediksi itu lebih tinggi ketimbang perkiraan sebelumnya sebesar 5,03%.
Bila prediksi itu terpenuhi, artinya perekonomian domestik membukukan perlambatan sedikit karena pada kuartal II lalu, Produk Domestik Bruto (PDB) tumbuh 5,05%.
Secara keseluruhan, tahun ini pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan mencatat angka 5%, sedikit melambat dibanding capaian tahun sebelumnya sebesar 5,05%.
Perlambatan itu diperkirakan akan berbalik pada 2025 di mana para ekonom memprediksi Indonesia akan bangkit dan tumbuh 5,10%.
Yang menarik, hasil survei yang dilakukan selama periode 17-24 Oktober lalu, para ekonom menilai Indonesia memiliki potensi resesi dalam 12 bulan ke depan sebesar 8%, menurut enam responden survei.
Probabilitas itu meningkat dibanding survei September yang mencatat angka 5%. Bahkan pada survei Juli, probabilitas resesi ekonomi domestik tercatat 0%.
Laporan: Muhammad Hafidh