KedaiPena.Com – Begawan Ekonomi Rizal Ramli mengaku lelah selalu memberikan masukan-masukan kepada setiap presiden yang memimpin Indonesia perihal kebijakan ekonomi agar dapat menciptakan kesejahteraan untuk rakyat. Rizal menyindir kebijakan tersebut sering tidak kunjung diimplementasikan.
Ia mengatakan tersebut lantaran siapapun yang memimpin Indonesia saat lebih sering mengikuti saran Bank Dunia dalam menjalani kebijakan ekonomi. Padahal banyak negara yang menjadi korban dari saran bank dunia.
“Kita bisa sejahtera? Bisa banget, tapi tidak boleh ikut model bank dunia. Tidak ada negara di seluruh dunia yang hebat dan tumbuh di atas 6 persen, apalagi 10 persen kalau ikut Bank Dunia,” beber dia dalam diskusi dengan ‘Penurunan Daya Beli Kerjaan Orang Politik Atau Benar Adanya’ yang digelar Institute Perbanas dan KedaiPena.Com, Kamis (7/12).
Rizal menegaskan bahwa model yang diterapkan oleh Bank Dunia tersebut pada dasarnya hanya mendorong untuk berutang. Rizal mengatakan saatnya utang sudah melampaui batas, akhirnya, ekonomi merosot, seperti Argentina yang minus 2 persen.
“Jadi kita harus keluar dari pakem Bank Dunia, kalau kita ingin maju. Dan tidak butuh waktu lama, dengan Xiaoping hanya butuh 8 tahun untuk meletakkan dasar perubahan ekonomi. Presiden Lula hanya butuh 8 tahun untuk keluar, walaupun dia bikin blunder dengan mengangkat sekretarisnya jadi presiden, hancur deh,” imbuh Rizal.
Dengan kondisi demikian, Mantan Menteri Koordinator Kemaritiman ini menegaskan akan mempertimbangkan untuk mencalonkan diri sebagai Presiden RI di tahun 2019.
“Lama- lama saya capek juga jadi penasihat presiden. Jadi mending saya nyalon saja kalau gitu,” tandas Rizal.
Pernyataan Rizal pun diamini oleh Peneliti Indef Bhima Yudistira. Bhima mendukung penuh rencana tersebut. “Iya mas nyalon saja,” ujar Bhima.
Laporan: Muhammad Hafidh