KedaiPena.Com – Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD DKI, Fajar Sidik, menerangkan, banyak ilmu dan manfaat yang dapat diserap oleh anggota dewan dari kunjungan kerja ke beberapa ibukota negara yang bermitra dengan Jakarta atau sister city.
Misalnya di Seoul, mendapat pengetahuan soal manajemen transportasi. Kata Fajar, terpadunya sistem tersebut lantaran diperkuat seluruh aspek.
“Di sini, transportasi tertata dengan baik, karena dapat diketahui secara real time dalam layar monitor, baik oleh pemerintah langsung melalui Seoul Topis (Transportation Operation and Information Service) maupun masyarakat,” ujarnya kepada KedaiPena.Com, Kamis (27/4) malam.
Hal tersebut terjadi karena banyak CCTV yang dipasang Pemda Seoul di beberapa lokasi. Bahkan, kendaraan roda empat diwajibkan memasang kotak hitam (black box). Sehingga, jika terjadi kemacetan, kecelakaan, ataupun bencana tiba-tiba, dapat segera ditangani.
“Pengendara di sini juga sangat menghargai para pejalan kaki. Mereka diberikan ruang untuk menyebrang dahulu, baru kemudian mobil-mobil melintas,” beber ketua rombongan Kunker DPRD DKI ke Seoul ini.
Anggota Komisi A itu menambahkan, saat DPRD mendatangi Balaikota Seoul, juga terpantau mutakhirnya sistem transportasi terpadu yang diterapkan ibukota Korea Selatan tersebut. Pasalnya, memberikan akses seluas-luasnya kepada masyarakat untuk mengetahui informasi teraktual lalu lintas melalui berbagai layanan, baik layar yang terpasang di sejumlah halte hingga telepon genggam.
“Angkutan umum di sini juga tertib, karena tidak terbiasa mengetem terlalu lama di bahu jalan. Mereka juga tidak ugal-ugalan dan main kebut-kebutan di jalan,” bebernya.
Baiknya sistem transportasi yang diberlakukan di sini juga tercermin dari banyaknya akses jalan yang disediakan bagi pengguna sepeda. “Trotoar yang dibangun juga cukup luas, sehingga budaya masyarakat untuk berjalan kaki cukup tinggi,” beber Fajar.
Karenanya, usai melakukan kunker ke Seoul, ucapnya, DPRD bakal segera menyusun laporan terkait kebijakan apa saja yang didapat demi perbaikan fasilitas publik bagi masyarakat Jakarta. “Selanjutnya, akan kami tawarkan ke Pemprov DKI. Bandung saja sudah menjalin kerja sama dengan Seoul untuk tata kelola transportasi,” pungkasnya.
(Fat/Prw)