KedaiPena.Com- UMKM yang mampu bertahan pada masa pandemi covid-19 ialah yang beradaptasi dan berinovasi terhadap perubahan perilaku konsumen yakni masuk ekonomi digital.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Teten Masduki dalam sambutanya di pembukaan II Outfest 2020 dengan tema digital cash adventure yang dilakukan secara daring, (12/12/2020).
Teten mengakui, masa pandemi covid-19 memberikan dampak yang besar bagi para pelaku UMKM termasuk pelaku yang bergerak di sektor pariwisata.
“Pembatasan aktivitas fisik dan serta adanya perubahan prilaku dan gaya hidup menyebabkan berkurangnya jumlah wisatawan berkunjung ke tempat wisata. Namun, saat ini sektor pariwisata mulai bangkit kembali, yang pertama untuk wisata alam dan petualangan pasca pandemi Covid- 19,” kata Teten.
Teten menjelaskan, mengacu data word bank tahun 2020, setidaknya 42% umkm Indonesia mulai menggunakan sosial media atau digital platform dalam merespon pandemi Covid- 19.
“Data tersebut menunjukkan bahwa agar usaha dapat terus tumbuh umkm harus mengoptimalkan ekosistem digital termasuk memanfaatkan media sosial,” tegas Teten.
Disisi lain, lanjut Teten, jika mengacu hasil riset kementerian koordinator bidang perekonomian mencatat potensi ekonomi digital Indonesia pada 2025 bisa mencapai 133 miliar USD dengan potensi e-commerce sebesar 82 miliar USD.
Hal tersebut, lanjut Teten, termasuk untuk online travel sebesar 25 miliar USD, online media sebesar 9 miliar USD, dan read healing sebesar 8 miliar USD.
“Artinya atau tanpa pandemi kita melakukan transformasi digital, Indonesia berpotensi agar akan menjadi pasar bagi market global,” tegas Teten
Namun demikian, Teten menyayangkan, lantaran ampai saat ini baru 10,2 juta pelaku umkm atau 16% dari pelaku usaha yang terhubung dengan ekosistem digital.
“Meski angka ini bertumbuh pesat pada 2020 tantangan transformasi ke digital dan pemanfaatan teknologi tidak hanya berhenti menghadirkan UMKM dalam ekosistem digital semata,” tandas Teten.
Laporan: Muhammad Hafidh