KedaiPena.Com – Calon Presiden Prabowo Subianto menghadiri acara Ngobrol Bersama 300 Jenderal dan Para Intelektual di Hotel Sari Pan Pacific, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (22/9/2019).
Acara diskusi ini sendiri bertemakan ‘Ekonomi Kerakyatan sebagai Solusi Tatanan Ekonomi Indonesia dan Global’.
Acara ini sendiri diawali dengan pemaparan persentasi buku ‘Paradoks Indonesia’, Prabowo Subianto. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Panitia Bersama Persaudaraan Indonesia.
Hadir pada kegiatan tersebut, Purnawirawan Angkatan Darat (PPAD) Jenderal TNI (purn) Widjojo Soejono, mantan Panglima TNI Jenderal TNI Purnawirawan Djoko Santoso, Mantan Menteri Polhukam Laksamana TNI (Purn) serta putri proklamator Soekarno, Rachmawati Soekarnoputri.
Prabowo sendiri di awal persentasinya memaparkan bahwa sistem ekonomi Indonesia saat ini sudah sangat menyimpang dari Undang-undang Dasar (UUD) 1945. Menurutnya, sistem ekonomi saat ini jauh dari cita-cita atau amanat konstitusi negara ini.
“Sistem ekonomi kita sudah menyimpang dari UUD 45. Menyimpang karena kecintaan pada negaranya sendiri sudah mulai luntur,” ungkap Prabowo dalam presentasinya.
Prabowo menambahkan, dengan lunturnya nilai-nilai kecintaan pada tanah air maka akan berefek pada berbagai aspek termasuk aspek ekonomi.
“Kekayaan negara ini bocor karena ada antek-antek asing yang tidak memikirkan nasib bangsa dan negara tapi lebih mementingkan kepentingan pribadi dan golongannya,” tandasnya.
Prabowo melanjutkan, bahwa pendiri bangsa ini harusnya dijadikan tauladan dalam berbangsa dan bernegara oleh generasi penerus saat ini.
“Para pendiri bangsa ini sudah begitu kuat mewariskan dan menanamkan nilai-nilai supaya gak jadi antek asing. Ribuan para pahlawan kita rela korbankan nyawanya agar gak jadi antek asing. Kalau kita sudah meninggalkan kaidah-kaidah fundamental bagaimana negara mau sejahtera. Para komponen bangsa harusnya punya kecintaan pada negaranya bukan kepada asing,” tegasnya berapi-api.
Singgung Pernyataan Rizal Ramli
Pada kesempatan tersebut Ketua Umum Gerindra tersebut juga menyinggung eks Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli.
Prabowo membenarkan pernyataan Rizal Ramli, bahwa kredit dari bank-bank milik pemerintah saat ini tidak pro rakyat kecil. Padahal uang rakyat, mulai dari tabungan petani sampai pegawai negeri ada di bank pemerintah
“Tapi kredit diberikan 83 persen pada pengusaha besar. Hanya 17 persen kepada 66 juta pengusaha kecil. 13 persen dinikmati oleh pengusaha kecil dan menengah ini luar biasa menurut saya,†ketus Prabowo.
“Ini membuktikan adanya keberpihakan dari direksi bank pemerintah itu. Tidak ada patriotisme tidak ada rasa tanggung jawab. Saya kira para direksi-direksi BUMN suatu saat harus diminta pertanggungjawabannya,†tambah Prabowo.
Bukan Acara Politik
Ketua Panitia, Laksamana (Purn) TNI Tedjo Edhy Purdijatno menegaskan bahwa acara ini bukanlah acara politik. Adapun 300 jenderal yang hadir hanya untuk mendengarkan presentasi Prabowo mengenai buku yang ditulisnya. Utamanya terkait ekonomi bangsa yang kian melemah.
“Telah terdaftar ada 300 spartan, 300 jenderal. Mereka kebanyakan sudah tidak tinggal di Jakarta. Mereka ke sini untuk mendengarkan seorang mantan militer yang mempunyai pemikiran ekonomi yang begitu berlian,” ujarnya dalam sambutan.
Ditegaskannya bahwa hal itu demi memperoleh informasi yang berimbang. Sebab, selama ini mereka sudah mendengarkan penjelasan pemerintah mengenai ekonomi bangsa.
“Mereka sudah mendengarkan penjelasan pemerintah, tentu ingin juga mendengarkan penjelasan dari bapak,” pungkasnya.
Laporan: Muhammad Hafidh