Kejadian memilukan yang menewaskan 2 orang anak dalam kegiatan Pembagian Sembako Gratis pada Sabtu lalu di Monas yang diprakarsai Forum Untukmu Indonesia telah menjadi perhatian publik.
Antusiasme warga Jakarta dalam mengantri sembako dari pagi hingga sore yang hanya berisi paket (beras 1 kg, mie instan 3 bungkus, dan minyak goreng 1/2 kg) merupakan cerminan atas kesulitan warga mendapatkan sembako murah dan terjangkau.
Jika kita telisik lebih dalam, ada unsur kesengajaan yang didesain oleh Forum Untukmu Indonesia dalam menyelenggarakan Pembagian sembako gratis yang dibalut dengan kegiatan kebudayaan.
Pertama, FUI telah melakukan kebohongan publik dengan memanipulasi kegiatan kebudayaan dengan melakukan pembagian sembako meskipun ada larangan dari Dinas Pariwisata DKI.
Kedua, FUI tidak melakukan kordinasi lebih awal dengan aparat terkait pengamanan. Harusnya FUI sebagai panitia acara menghitung dengan matang jumlah orang yang hadir dan bagaimana teknis mengkoordinirnya.
Dari keterangan Ibu korban Adinda Rizki, dia dan anaknya berangkat dengan bus dari penyelenggara. Jelas ada mobilisasi massa besar-besaran untuk datang ke acara monas.
Korban pun meninggal akibat desak-desakan dan terinjak-injak. Di lokasi panitia pun tidak sigap memberikan pertolongan hingga korban dan ibunya harus memesan transportasi online. Itu bukti bahwa panitia tidak siap namun sengaja melakukan bagi-bagi sembako.
Ketiga, atas terjadinya tragedi kemanusiaan dan kekacauan di lapangan, FUI justru lari dari tanggungjawabnya sampai sekarang sebagai penyelenggara kegiatan.
Seperti kita ketahui bersama bahwa penyelenggara kegiatan ini adalah Dave Revano Santosa merupakan salah satu ketua relawan Jokowi pada Pilpres 2014. Dave Revano Santosa yang menjadi Ketua fasilitator Forum Relawan Jokowi (ForJokowi) tim sukses presiden sendiri pada tahun 2014 lalu.
Dave Revano juga menjadi fasilitator Deklarasi Forum Pemimpin Gereja-gereja Indonesia pada saat itu. Menurut kabar yang beredar Dave sering melakukan khotbah di beberapa gereja di Jakarta, namun hingga saat ini belum ditemukan gereja mana tempat dia berkhotbah.
Mengutip berita dari www.kumparan.com, Dave sekarang bekerja menjadi direktur di PT. JNET Global Media. Dari beberapa penelusuran kami melalui media sosial menjelaskan jika Dave memiliki hubungan baik dengan berbagai perusahaan besar yang selama ini menjatuhkan pilihan politiknya kepada Pemerintahan Jokowi- JK. Dalam jejak digital yang kami miliki, PT. JNET Global Media merupakan anak perusahaan media baru, ketika kami cek, ternyata belum terlihat produk medianya.
Jejak Digital kami juga memberikan benang merah jika Dave Santoso tidak berdiri sendiri dalam melakukan seluruh kegiatan yang bersifat privat ataupun publik. Ada dugaan bahwa kedekatan Dave Santoso dengan pengusaha tambang J Resources belum bisa dibantah oleh publik.
Tentu jika ditarik benang merahnya, bahwa kegiatan kemanusiaan yang dibalut dengan Pembagian Sembako Gratis di Monas dapat diduga memiliki keterkaitannya dengan pengusaha tambang J Resources ini. Jelas tujuannya adalah menanamkan kepercayaan kembali kepada Jokowi pada Pilpres 2019 nanti.
Publik memiliki kecurigaan bahwa acara di Monas yang lalu bermuatan politik karena adanya bagi-bagi sembako yang dilarang, ketua panitianya merupakan pemimpin salah satu relawan Jokowi-JK dan mendekati tahun 2019 yang akan menjadi tahun penyelenggaraan pilpres.
Kami juga memberikan apresiasi kepada KPAI, Aparat Kepolisian dan Komnas HAM yang sudah bergerak cepat melakukan penyelidikan dalam tragedi Kemanusian Monas. Tentu apresiasi ini akan terus kami kawal agar proses hukum dapat berjalan secara transparan dan terbuka agar peristiwa semacam ini tidak terulang kembali.
Pertama, aparat hukum harus mengusut tuntas tragedi Pembagian Sembako Gratis dan memberikan sanksi hukum tegas kepada pihak penyelenggara dan kepada siapapun yang terlibat dalam peristiwa termasuk Dinas Pariwisata DKI Jakarta.
Kedua, aparat hukum harus cepat membongkar siapa aktor intelektual dalam Pembagian Sembako Gratis yang mengakibatkan kekacauan dan meninggalnya 2 anak.
Aparat harus mengusut siapa penyandang dana acara tersebut sehingga berani mengadakan acara bagi-bagi sembako tanpa izin dan persiapan yang matang. Ini jelas merupakan perbuatan melawan hukum dan kepatutan.
Ketiga, Jokowi harus memberikan sikap dan mengusut masalah ini sampai tuntas, karena Dave Revano pernah menjadi pemimpin Forum Relawan Jokowi (ForJokowi) di tahun pilpres 2014.
Oleh Aditya Iskandar, Koordinator Presidium Solidaritas Untuk Pergerakan Aktivis Indonesia (Suropati)