KedaiPena.Com-Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo kembali menjadi bulan-bulanan setelah memberikan solusi atas krisis pupuk. Mentan Syahrul menganjurkan petani menggunakan terasi dicampur air dan dibacakan doa-doa sebagai pengganti pupuk subsidi.
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan menyarankan agar Mentan Syahrul dapat mengklarifikasi pernyataannya tersebut. Daniel Johan pun menduga apa yang disampaikan Mentan Syahrul hanya canda semata.
“Mentan harus klarifikasi ulang, jangan-jangan saat itu cuma lagi becanda,” kata Daniel Johan, Rabu,(2/11/2022).
Daniel Johan mengakui, secara prinsip menuju pertanian organik memang tepat. Namun demikian, kata dia, tetap tak boleh ngasal seperi yang diusulkan Mentan Syahrul.
“Jangan sampai petani bangkrut semua karena mengikuti usulan yang tidak tepat itu,” tegas Politkus Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB ini.
Daniel Johan menyarankan, agar Mentan Syahrul dapat mengoptimalkan program sistematis guna menghadapi krisis pupuk yang terjadi saat ini.
“Lakukan program sistematis seperti pupuk mandiri berbasis daerah dan desa,” pungkasnya.
Diketahui, Mentan Syahrul Yasin Limpo mengatakan, krisis pupuk yang melanda beberapa negara termasuk Indonesia akibat konflik Rusia-Ukraina memperngaruhi ketersediaan pupuk nasional.
Menghadapi situasi yang tidak dapat diprediksi kapan akan berakhir itu, ia pun meminta petani untuk melakukan mitigasi.
Salah satunya adalah dengan kembali pada pupuk dengan menggunakan alternatif pupuk dengan kearifan lokal.
“Kalau tunggu pupuk subsidi pasti tidak bisa itu. Kita adaptasi dengan cara kita, banyak orang yang sukses tanpa menggunakan pupuk subsidi. Ayo kita gunakan pupuk yang ramah lingkungan, tetapi penyuburannya bisa tetap kita lakukan,” ujar Mentan SYL beberapa waktu lalu.
Laporan: Muhammad Lutfi