KedaiPena.com – Menanggapi penemuan dana tunai senilai Rp30 miliar oleh KPK di rumah dinas Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), Pengamat Hukum Tata Negara, Refly Harun menyatakan hal ini seperti menepuk air di dulang, terciprat muka sendiri.
“Ini baru SYL, bagaimana menteri lain, berapa puluh atau berapa ratus. Ini menjadi salah satu kegagalan bagi Jokowi, dalam merekrut orang-orang bersih da kredibel dalam menghela pedati pemerintahannya,” kata Refly, dalam salah satu acara online, ditulis Minggu (1/10/2023).
Ia menyebutkan sebelumnya sudah tercatat Idrus Marham, Imam Nahrowi, Edi Prabowo, Juliari Batubara, dan sebelumnya Johnny G Plate.
“Dari lima partai politik yang tergabung dalam kabinet pemerintahan terindikasikan terlibat tindak pidana korupsi,” ucapnya.
Refly menyatakan secara umum ini menjadi catatan kegagalan pemerintah untuk mendorong pejabat publik menjadi sosok bersih.
“Ini bukan masalah siapa dukung siapa, tapi kegagalan dalam menghadirkan pejabat publik yang bersih,” ucapnya lagi.
Bisa saja, lanjutnya, dianggap bahwa SYL terungkap karena partainya mendukung Anies Baswedan.
“Tapi bagaimana kalau semua rumah menteri digeledah. Kira-kira berapa yang bisa ditemukan dan darimana asalnya? Apakah halal? Jika halal, kenapa harus cash. Apakah untuk menghindari pajak?” kata Refly.
Ia mempertanyakan, apakah masih ada pejabat publik pada era pemerintahan Jokowi jilid 2 ini yang bersih.
“Era ini seperti era merampok negara, era dimana semua pejabat publik merasa takut tidak kebagian,” tandasnya.
Laporan: Ranny Supusepa