KedaiPena.Com – Reshuffle kabinet Jokowi tinggal menghitung hari.
Selain karena adanya pembentukan kementerian baru yaitu Kementerian Investasi dan penggabungan Kementerian Ristek dengan Kementerian Pendidikan, akan ada reposisi beberapa menteri.
Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas menyatakan ada beberapa menteri yang layak dikocok ulang.
“Menteri Perhubungan patut diganti karena Budi Karya Sumadi (BKS) sudah tidak bisa lagi diharapkan memimpin kementerian ini,” kata dia, di Jakarta, Jumat (16/4/2021).
Sosok yang layak untuk menggantikan BKS sebagai Menteri Perhubungan adalah Doni Monardo.
Selama menjabat sebagai Kepala BNPB dan Satgas Penanggulangan Covid-19, Doni dapat melaksanakan tugas dengan baik.
“Juga turun langsung ke daerah-daerah yang terkena bencana,” sambung dosen Untag Jakarta ini.
Marsekal Hadi Tjahjanto yang saat ini menjadi panglima kemungkinan besar akan diganti. Yang berpeluang menggantikan beliau sebagai panglima adalah KSAL, Laksamana TNI Yudo Margono.
“Sebagai orang dekat Jokowi, Hadi berpeluang menempati posisi Kepala Kantor Staf Presiden. Kalau Laksamana TNI Yudo Margono diangkat menjadi Panglima TNI yang berpeluang menjadi KSAL adalah Laksdya Amarulla Octavian yang saat ini sebagai Rektor Universitas Pertahanan (Unhan). Beliau dianggap berhasil selama memimpin Unhan,” imbuh Fernando.
Moeldoko yang belakangan diberi tugas oleh Presiden untuk mengurusi Taman Mini Indonesia Indah kemungkinan akan dipercaya oleh Jokowi menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang.
Sementara Sofyan Djalil dianggap anggap memang layak diganti karena belum memiliki kinerja yang baik sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang Indonesia.
Kementerian Pendidikan yang baru saja menerima penggabungan Kementerian Ristek sepertinya berpeluang dipimpin oleh Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti yang sebelumnya sempat menolak sebagai Wakil Menteri Pendidikan.
Muhajir Effendi yang selama ini menjadi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan merupakan representasi perwakilan Muhammadiyah, akan diganti.
“Kemungkinan besar Partai Amanat Nasional akan masuk kabinet dengan menempatkan Zulkifli Hasan menggantikan Muhajir Effendi menjadi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan,” lanjut Fernando.
Fadjroel Rachman yang selama ini menjadi Juru Bicara Presiden dianggap gagal mengemban tugas, karena banyak program dan informasi dari Presiden tidak sampai dengan baik kepada masyarakat.
“Sebaiknya Sayed Junaidi Rizaldi yang merupakan putra Riau dapat menggantikan Fadjroel. Selama ini juga Pak Cik, sapaan Sayed, sudah melakukan fungsinya seperti Jubir Presiden dalam meng-counter hal negatif dan menyampaikan informasi mengenai program Presiden Jokowi,” tandas Fernando.
Laporan: Muhammad Hafidh