KedaiPena.Com – Andriy Shevchenko mengatakan, Derby della Madonnina setelah jeda internasional adalah momentum membuat Milan bangkit atau malah membuat hancurkan skuad merah hitam.
Demikian dikatakan Sheva, sapaannya, dilansir dari Football Italia, ditulis Kamis (5/10).
“Derby della Madonnina? Saya tidak tahu bagaimana ini akan berakhir. Tapi ini berpengaruh bagi Milan,” sambungnya.
Ia pun menjelaskan derby yang paling dia ingat, yakni leg kedua semi final Liga Champions 2003. Kala itu, ia berhasil membawa Milan melewati Inter dan bersua Juventus di final. Ajaibnya, ia kemudian menjadi pahlawan dan membawa Milan meraih trofi Liga Champions keenam.
“Ada ketegangan yang mengerikan di kota ini. Tapi saya memiliki satu kualitas bagus. Ketika saya melangkah ke lapangan, saya mengosongkan pikiran saya dari segala sesuatu di sekitar saya. Penggemar dan spanduk hilang,” sambungnya.
“Saya hanya memiliki lawan di kepala dan mata saya. Ikon saat itu adalah Zanetti, lawan terberatku, dan kemudian Paolo Maldini, yang masih menjadi kaptenku sampai hari ini,” pungkas dia.
Laporan: Muhammad Hafidh