KedaiPena.Com – Sungai Citarum, yang merupakan Ibu Kandung yang melahirkan Kota Bandung, kondisinya sangat memprihatinkan.
Citarum menjadi semacam tempat pembuangan sampah terbesar yang panjangnya beberapa kilometer.
Sampah itu berupa sampah dari alam akibat kerusakan di hulu sungai, sampah buangan dari masyarakat, dan sampah limbah buangan pabrik. Citarum pun kotor, berbau busuk, dan jadi sumber penyakit.
Saking padat dan rapatnya sampah yang memenuhi Sungai Citarum orang bisa berjalan di atas sampah seperti jalan di atas jembatan. Ikan-ikan di sana sebetulnya tak bisa dikonsumsi karena sudah terkontaminasi dengan polusi air dan plastik.
“Banyak penyakit yang timbul, terutama stunting (orang yang pertumbuhan badannya tidak bisa berkembang atau kuntet). Biaya BPJS Jawa Barat menghabiskan anggaran hampir Rp 2 triliun (20% BPJS Nasional) hanya untuk mengobati warga di sekitar Citarum,” ungkap Deputi Bidang SDM, Iptek, dan Budaya Maritim Safri Burhanuddin dalam paparannya tentang Restorasi Sungai Citarum pada Rabu (1/8/2018) siang di Kantor Kemenko Kemaritiman, Jakarta Pusat.
Pada Oktober 2017 Presiden Jokowi menugaskan Menko Maritim Luhut B. Pandjaitan untuk membereskan Sungai Citarum. Targetnya dalam delapan tahun, tepatnya tahun 2015, harus selesai.
Mega proyek ini melibatkan tiga kementerian dan sembilan belas instansi/institusi terkait, termasuk Perguruan Tinggi, TNI, Polri, dan Kejaksaan. Keterlibatan TNI, Polri, dan Kejaksaan ini dibutuhkan untuk penegakan hukum.
Safri sendiri optimis target Sungai Citarum bersih pada tahun 2025, Safri optimis bisa tercapai.
“Insya Allah tercapai sebelum 2025. Belum setahun proyek ini berjalan sudah banyak kemajuan yang kami capai. Jika Singapura dan Cina butuh waktu sepuluh tahun membersihkan sungai-sungai di negara masing-masing, saya yakin Sungai Citarum bisa selesai dalam lima tahun,” ungkap Sjafri yang dijuluki “Deputi Sampah” gara-gara mengurusi restorasi Sungai Citarum.
Menurut Sjafri, selain Sungai Citarum, dua sungai lainnya yaitu Sungai Cisadane dan Sungai Ciliwung juga akan segera direstorasi. Biaya restorasi sungai di Indonesia relatif masih kecil.
“Untuk Sungai Citarum anggarannya sekitar USD 1 miliar. Bandingkan dengan Pemerintah Cina yang menganggarkan USD 100 miliar per tahun untuk menjaga dan merawat sungai-sungai di sana,” papar Sjafri.
Laporan: Muhammad Hafidh