KedaiPena.com – Dalam acara yang digelar oleh para relawannya, Capres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan menegaskan bahwa Pemilu bukanlah membicarakan tentang meneruskan atau tidak meneruskan sebuah program tapi merupakan suatu kesempatan untuk menengok kembali perjalanan bangsa.
“Negara ini didirikan dengan perjanjian untuk memberikan keadilan bagi semua. Merdeka bukan hanya menggulung kolonialisme tapi menggelar kesejahteraan bagi semua,” kata Anies saat Deklarasi Anies Amanat Nasional di Tenis Indoor Senayan Jakarta, Minggu (7/5/2023).
Ia juga menyampaikan bahwa setiap lima tahun sekali, negara ini diberikan kesempatan untuk menengok kembali, apakah perjalanan yang sudah dilakukan sesuai dengan apa yang dicita-citakan pendiri bangsa ini.
“Tentukan tujuannya. Lalu setiap lima tahun sekali, kita mengecek apakah kita masih sesuai dengan rute yang seharusnya menuju tujuan kita,” ucapnya.
Anies menyebutkan bahwa relawan adalah pribadi mulia yang tak dibayar karena relawan itu bukannya tak bernilai tapi tak ternilai harganya. Karena itu, ia mengajak semua relawan untuk bersama berjuang ke depan, dalam menghadapi kompetisi gagasan, kompetisi rencana dan kompetisi rekam jejak.
“Dalam kompetisi ini, kita akan menghadapi kekuatan yang memiliki sumber daya sangat besar, lawan yang bisa mendominasi. Tapi kita yakin orang baik, bersama orang baik, menuju tujuan baik, semoga Allah bukakan pintu-pintu keberhasilan. Ini bukan tentang satu orang, bukan tentang satu partai tapi tentang masa depan bangsa ini, tentang anak cucu kita,” ucapnya lagi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga mengajak seluruh relawan untuk menjaga kemuliaan bangsa dan kehormatan perjuangan ini, dengan mengirimkan pesan-pesan yang mempersatukan dan yang menunjukkan bahwa tidak akan menjual murah idealisme.
“Tunjukkan kita mempunyai rekam jejak yang baik, kita punya gagasan yang baik, kita punya rekam karya yang baik. Tidak perlu memproduksi kebohongan. Tunjukkan kenyataan, yang nantinya akan memenangkan pertarungan jejak, pertarungan karya dan pertarungan gagasan,” kata Anies yang disambut oleh gemuruh para relawan.
Ia mengingatkan bahwa dalam perjalanan bangsa ini, yang ada hanya lawan, bukan musuh. Karena musuh untuk dihabisi, sementara lawan debat adalah teman berfikir, lawan badminton adalah teman berolahraga dan lawan pilpres adalah teman dalam menegakkan demokrasi.
Dan dalam demokrasi, tak ada yang namanya perpindahan kekuasaan. Karena kekuasaan tetap ada di tangan rakyat.
“Setiap lima tahun, yang terjadi adalah perpindahan kewenangan. Dimana kekuasaan dipegang sepenuhnya oleh rakyat untuk memindahkan kewenangan kepada orang-orang yang memiliki rekam jejak terbaik. Jika ada orang yang takut perpindahan kekuasaan artinya orang itu tidak mengerti arti dari demokrasi modern,” tandasnya.
Laporan: Ranny Supusepa