KedaiPena.Com – Pemerintah di masa mendatang harus berhati-hati dalam memberikan Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN). PMN harus tepat sasaran serta betul digunakan sebagai belanja modal BUMN.
Demikian disampaikan oleh Wakil ketua komisi VI Fraksi Gerinda Muhammad Haikal saat ditemui di Jakarta, belum lama ini.
Misalkan, jangan sampai PMN diberikan sebagai modal untuk perusahaan PT.Pilar Sinergi yang merupakan penyumbang 60 persen bagi PT. Kereta cepat Indonesia China. Perusahaan itu merupakan ‘join venture’ antara Indonesia dan China.
“Dan apabila BUMN-BUMN tersebut tidak mampu meningkatan pendapatan negara, kita tinggal menunggu pemerintah menentukan langkah yang tepat untuk memutuskan (termasuk kemungkinan untuk menutupnya),” sambung dia.
(Prw/Pit)