KedaiPena.Com – PSSI resmi menghukum Persib Bandung terkait aksi solidaritas suporter mereka Bobotoh yang melakukan koreografi bertulisan ‘Save Rohingnya’ saat pertandingan lanjutan Liga 1 melawan Semen Padang di Stadion Jalak Harupat, Sabtu (9/9).
Komdis PSSI dalam surat bernomor 92/L1/SK/KD/ PSSI/IX/2017 menyatakan bahwa bekas tim asuhan Jajang Nurjaman ini melanggar pasal 67 ayat 3 kode disiplin PSSI.
Keputusan PSSI itu mendapatkan kecaman dari anggota Komisi X DPR RI Ledia Hanifa Amaliah. Menurutnya, PSSI seperti tidak mengerti makna dari sebuah even olahraga yang sesungguhnya.
“Saya perlu mengingatkan PSSI, apa sih inti sebenarnya dari even olahraga? Untuk menjunjung tinggi sportivitas dan solidaritas bukan? Maka, aksi bobotoh terkait pembuatan koreografi “Save Rohingya” adalah bukti bahwa bobotoh punya solidaritas kemanusiaan. Solidaritas pada sebuah aksi kekerasan yang melanggar hak asasi manusia,” ujar dia kepada KedaiPena.Com, Jumat (15/9).
Tidak hanya itu, anggota legislatif dari dapil Kota Bandung dan Kota Cimahi ini, juga menyesalkan tindakan PSSI yang sangat gegabah dalam menjatuhkan sanksi kepada Maung Bandung.
“Gegabah sekali kalau aksi solidaritas pada kemanusiaan dianggap salah. Kesalahan itu justru saya lihat ada pada gampangnya PSSI mengkaitkan aksi koreografi ini sebagai tindakan politis bahkan SARA,” sambung dia.
Padahal, lanjut politikus PKS ini, tragedi Rohingnya sudah menjadi isu internasional. Berbagai negara sudah menunjukkan kecaman resmi. Bahkan, PBB pun juga secara tegas melihat kasus Rohingya sebagai pembantaian etnis, yang lingkupnya adalah kejahatan atas kemanusiaan.
Akan tetap, tegas Ledia, PSSI seperti tidak mengerti hal tersebut. Karena kemudian aksi solidaritas kemanusiaan yang dilakukan bobotoh laksana aksi politik dan SARA.
“Sila kedua pancasila adalah kemanusiaan yang adil dan beradab, telah menegaskan keberpihakan kita akan perlunya menegakkan keadilan kemanusiaan. Kalau PSSI menganggap aksi solidaritas kemanusiaan sebagai kesalahan, apa ini bukan berarti PSSI tengah mencederai nilai-nilai Pancasila,” geram Ledia.
Dengan demikian, Ledia pun meminta agar PSSI segara mencabut keputusan denda tersebut. Sebab, keberpihakan, solidaritas pada kemanusia dan penegakan keadilan bukanlah suatu kesalahan.
“Saya harap PSSI segera merevisi keputusannya mendenda Persib, tidak usah malu. Justru kalau PSSI bersikeras dengan keputusannya akan membuat orang bertanya, sebenarnya PSSI mau menunjukkan keberpihakan pada apa dengan mengganggap aksi koreografi “Save Rohingya” sebagai kesalahan?” tegasnya.
Laporan: Muhammad Hafidh