KedaiPena.Com- Tidak ada pilihan bagi Demokrat dan PKS, selain membentuk Koalisi Perubahan bersama dengan NasDem untuk mendukung Anies Baswedan di Pilpres 2024. Pasalnya, koalisi ini tidak akan pernah ada apabila NasDem tidak keluar dari koalisi yang mendukung pemerintahan.
Hal tersebut disampaikan oleh Analis komunikasi politik dan militer dari Universitas Nasional (Unas), Selamat Ginting merespons mulai terlihatnya arah Koalisi Perubahan yang ingin digagas Partai NasDem, Partai Demokrat, dan PKS.
“Sebagai oposisi, DNA atau pewarisan sifat politik Demokrat dan PKS tidak mungkin bisa bergabung dengan koalisi yang digagas pemerintahan Jokowi,” ungkapnya, Senin,(30/1/2023).
Apalagi, lanjutnya, gabungan suara atau kursi PKS dan Demokrat tidak mencukupi ambang batas partai politik untuk bisa mengajukan calon presiden dan wakil presiden dalam kontestasi Pemilu 2024.
“Gabungan mereka hanya sekitar 16 persen, jadi masih kurang empat persen untuk mencapai presidential threshold,” imbuhnya.
Menurutnya, dengan adanya deklarasi Anies Baswedan sebagai bakal capres oleh Demokrat dan menyusul dari PKS, maka pemilu 2024 potensial menghasilkan minimal tiga poros.
Adapun ketiga poros itu yakni: Koalisi Perubahan (Nasdem-Demokrat-PKS); Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa /PKB); Koalisi Indonesia Baru (Partai Golkar – Partai Amanat Nasional /PAN) – Partai Persatuan Pembangunan /PPP).
Ginting melanjutkan, jika tidak ada kejutan politik, maka tinggal menunggu PDI Perjuangan (PDIP) akan bergabung ke koalisi mana? Bergabung ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya atau Koalisi Indonesia Baru?.
“Atau mereka akan percaya diri untuk berdiri sendiri karena memenuhi syarat untuk mencalonkan sendiri, tanpa gabungan partai politik?” pungkas Ginting.
Laporan: Tim Kedai Pena