KedaiPena.Com -Â Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) harus teliti dalam melakukan seleksi calon komisioner Badan Pemeriksaan Keuangan Republik Indonesia (BPK RI). DPR harus menelusuri rekam jejak setiap calon, agar BPK benar-benar diduduki orang-orang yang memiliki integritas.
Hal itu dikatakan Direktur Center For Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi di Jakarta, Selasa (4/4).
Uchok menjelaskan, bila BPK dihuni orang-orang yang memiliki masalah, baik itu persoalan hukum, dan atau seseorang yang tersandera masalah lainnya, maka sudah dapat dipastikan orang tersebut tidak akan bekerja secara profesional.
“Komisi XI DPR dalam menyeleksi calon komisioner BPK harus melihat rekam jejak masing-masing calon. Karena penting buat pertimbangan. DPR harus memilih orang yang miliki integritas,” tutur Uchok
Uchok pun mencontohkan, seseorang yang pernah diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), secara integritas tidak baik untuk memimpin BPK.
Selain tidak memilih orang-orang yang bermasalah secara hukum, tegas Uchok, Komisi XI DPR juga diharapkan tidak mengutamakan atau mengistimewakan petahana dalam uji kelayakan dan kepatutan.
“Dan ‘incumbet-incumbet’ jangan diloloskan. Karena tidak sehat, tidak bagus untuk memimpin BPK ke depan,” beber Uchok.
“Hal tersebut harus dilakukan DPR bila mereka memang berniat mengabdi pada negara, bukan pada kekuasaan semata,” tandas Uchok.
Diketahui, mulai Senin (3/4) kemarin, Komisi Keuangan DPR RI melakukan uji kelayakan dan kepatutan calon penghuni BPK. Dari 26 calon, nantinya Komisi XI DPR akan memilih dua calon untuk menempati dua posisi yang akan segera ditinggalkan pemiliknya karena pensiun.
Adapun posisi yang saat ini tengah direbutkan yaitu, wakil ketua yang ditempati Sapto Amal Damandari dan anggota I BPK yang ditempati Agung Firman Sampurna.
Laporan: Muhammad Hafidh