KedaiPena.com – Kualitas udara di wilayah Tangerang Selatan (Tangsel) disebut lebih buruk dibanding DKI Jakarta. Menurut data Nafas Indonesia, udara di Tangsel 20 persen lebih berpolusi dari DKI Jakarta sepanjang tahun 2022.
Hal ini disampaikan oleh Piotr Jakubowski Co-founder Nafas Indonesia, sebuah aplikasi pemantau kualitas udara. Menurut Piotr, selama bulan Juni 2022 saja, polusi udara di Tangsel 24 persen lebih buruk dibanding DKI Jakarta.
Dinas Lingkungan Hidup Tangerang Selatan menegaskan, sudah berupaya maksimal agar kualitas udara Tangsel semakin membaik.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Wahyunoto Lukman mengatakan, dalam upaya mencegah perubahan iklim, mengurangi efek gas rumah kaca dan mencegah kerusakan lingkungan, pihaknya menjalankan program yang sudah dicanangkan secara nasional, yakni Langit Biru.
DLH Tangsel pun mendukung inisiasi dari komunitas maupun elemen masyarakat yang memiliki tujuan sama.
Di antara implementasi dari Program Langit Biru yang diusung dalam rangka mencegah Perubahan Iklim, di wilayah Tangerang Selatan adalah Kampung Iklim.
“Ada tiga lokasi program kampung iklim di Tangerang Selatan ini. Ada di Jelupang, Serpong dan Serpong Utara,” kata Wahyu kepada KedaiPena.com, Senin (29/5/2023).
Ia menjelaskan program Kampung Iklim secara garis besar adalah untuk mengurangi efek gas rumah kaca.
“Macam-macam yang kita lakukan. Mulai merawat ruang terbuka hijau, kita juga melakukan daur ulang sampah, mengurangi timbunan sampah, mengurangi pembakaran sampah. Intinya, kita berkontribusi dalam upaya mengurangi efek gas rumah kaca,” ucapnya.
Laporan: Muhammad Rafik