KedaiPena.Com- Dinas Pendidikan Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur atau NTT diminta merekomendasikan Archangels Hendrik Meo Tnunay atau dikenal Nano kepada Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Dirjen Dikdasmen Kemendikbudristek) untuk diberikan ruang aktivitas khusus.
Hal itu disampaikan Anggota Komisi X DPR RI Fraksi PDIP Andreas Hugo Pareira menanggapi prestasi yang diraih oleh Archangels Hendrik Meo Tnunay yang menjadi menjadi juara dunia Abacus (matematika) World Competition 2022. Murid SD Inpres Buraen 2 bahkan mengalahkan 7.000 siswa dari seluruh dunia termasuk menyisihkan wakil dari Qatar dan Amerika Serikat yang harus puas di urutan kedua dan ketiga.
“Sebaiknya sekolah melalui Dinas pendidikan Kabupaten Kupang perlu merekomendasikan anak ini kepada Dirjen Dikdasmen/Kemendikbud agar memberikan perhatian dan mencarikan ruang aktivitas khusus,” jelas Andreas, Sabtu,(21/1/2023).
Andreas menuturkan, bahwa langkah itu diperlukan agar talenta yang dimiliki oleh Kabupaten Kupang tersebut memperoleh kesempatan untuk mengembangkan diri dalam keseimbangan intelektual, mental dan karakter.
“Demi kepentingan masyarakat, bangsa dan negara pada masa yang akan datang,” jelas Andreas.
Andreas mengakui, kecerdasan yang dimiliki oleh Nano adalah karunia alam pemberian yang maha kuasa. Andreas menuturkan, kerap kali di dalam berbagai bidang kehidupan entah dunia science, seni, budaya atau olahraga sering ada talenta-talenta hebat.
“Yang memang secara alamiah diberikan kelebihan oleh alam dibandingkan anak-anak yang lain,” tutur Andreas.
Dengan demikian, kata Andreas, talenta-talenta muda yang hebat seperti Nano ini perlu mendapat perhatian khusus. Andreas menekankan, hal itu agar kecerdasan yang dimiliki Nano secara alamiah berimbang antara pertumbuhan intelektual, mental dan karakternya.
“Untuk itu, pemerintah atau lembaga swasta seperti Abacus Brain perlu memberikan perhatian khusus dan memberikan ruang kepada Nano sehingga berkembang secara berimbang dan memaksimalkan keunggulan talenta intelektual dalam bidang matematika yang dimiliki. Anak seprti Nano ini istimewa, sehingga perlu mendapat mendapat perhatian khusus dari negara,” pungkas Andreas.
Sebelumnya, nama Caesar Archangels Hendrik Meo Tnunay atau yang disapa Nano terus menyita perhatian publik.
Hal ini terjadi setelah Nano yang merupakan muird SD Inpres Buraen 2 mampu menorehkan prestasi ditingkat Internasional.
Prestasi yang diraih Nano itu sangat membanggakan Indonesia karena menjadi juara dunia Abacus World Competition 2022. Nono bahkan mengalahkan 7.000 siswa dari seluruh dunia termasuk menyisihkan wakil dari Qatar dan Amerika Serikat yang harus puas di urutan kedua dan ketiga.
Pencapaian tersebut diraih Nano meskipun sang anak berasal dari Daerah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar) di Kabupaten Kupang namun mampu bersaing di tingkat internasional.
Laporan: Muhammad Hafidh