KedaiPena.Com – Ada delapan rekomendasi strategis ISLA UNHAS yang disampaikan kepada Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo. Rekomendasi ini diberikan untuk mengembangkan potensi riil kelautan Indonesia.
“Pertama, efektifitas layanan pemerintahan di sektor kelautan dan perikanan. Perlunya perijinan yang efektif dan tidak berbelit-belit serta bebas pungli sehingga merangsang tumbuhnya usaha-usaha kelautan dan perikanan serta investasi,” kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Sarjana Kelautan Universitas Hasanuddin (ISLA Unhas) Darwis Ismail, ST., MMA saat berkunjung ke Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (MKP-RI), Edhy Prabowo di Gedung Mina Bahari IV, beberapa waktu lalu.
Kedua, revitalisasi perikanan sebagai lumbung pangan laut. Peningkatan sarana prasarana pelabuhan, pabrik es dan cold storage, sistem pengemasan, sistem transportasi dan lainnya. Menumbuhkan program konservasi untuk keberlanjutan ekosistem sumber daya ikan melalui sistem zonasi dan penguatan kearifan lokal.
“Ketiga, menggalakkan program usaha budidaya yang berorientasi ekspor (udang, tuna dan rumput laut). Pembentukan BUMN khusus budidaya sebagai katalisator pertumbuhan usaha budidaya di masyarakat. Meningkatkan produktivitas balai budidaya untuk menghasilkan benih dan biota bernilai ekonomi tinggi. Menyinergikan balai-balai dengan kelompok usaha budidaya di masyarakat,” sambungnya.
Keempat, peningkatan potensi pasar dalam rangka memacu pertumbuhan ekonomi di sektor kelautan. Membangun pasar ikan bertaraf internasional di tiga wilayah indonesia. Melakukan pameran produk olahan di negara-negara lain secara reguler.
Membangun strategi kampanye budaya makan ikan secara kreatif dan inovatif di seluruh lapisan masyarakat dengan mensinergikan kearifan lokal. Membangun sistem berbasis IT untuk mendukung industri 4.0. Menggalakkan ekspor komoditi laut bernilai tinggi.
“Kelima, peningkatan SDM kelautan unggul. Perekrutan sumber daya kelautan di pusat dan daerah. Peningkatan kualitas nelayan melalui program sejuta penyuluh. Pembangunan sekolah SMK kelautan di daerah sentra nelayan. Mendorong program kemitraan dengan perguruan tinggi yang berorientasi kelautan,” lanjut dia.
Keenam, penanganan illegal fishing, penindakan illegal fishing harus tegas sesuai hukum yang berlaku, pemanfaatan kapal sitaan sebaiknya dihibahkan kepada kelompok nelayan, perguruan tinggi sebagai sarana riset dan pelatihan, serta kelompok usaha wisata bahari.
Ketujuh, memperkuat sistem pengawasan perairan untuk menjaga kedaulatan dan sumber daya kelautan perikanan melalui; Menambah armada kapal pengawasan dan teknologi pendukungnya. Membangun dan optimalisasi pos pengawasan dan pemantau di pulau-pulau terdepan.
Membangun jaringan pengawasan berbasis masyarakat yang melibatkan nelayan lokal sebagai satuan tugas (satgas) di wilayah pesisir. Mempercepat proses pendataan, pemberian nama, serta status hukum seluruh pulau khususnya di perbatasan.
“Kedelapan, mendukung Menteri Kelautan dan Perikanan mempercepat proses restrukturisasi birokrasi di lingkup KKP guna meningkatkan pelayanan, kinerja dan profesionalitas kementerian,” tandasnya.
Sementara, Menteri Edhy menyampaikan apresiasi kepada ISLA Unhas yang telah memberikan pokok-pokok pikiran dan rekomendasi strategis terkait pembangunan kelautan dan perikanan di Indonesia.
Ia meminta ISLA Unhas untuk membuat model percontohan kegiatan yang berkaitan pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan yang bisa ditawarkan kepada KKP.
Laporan: Muhammad Lutfi