KedaiPena.Com – Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Jawa Barat akan menyelenggarakan gebyar Deklarasi KAMI Jabar pada, Senin, (7/9/2020).
Deklarasi itu dihadiri oleh 70 ormas dan komunitas serta perwakilan KAMI Kota dan Kabupaten di Jabar yang sudah berinisiatif membentuk KAMI di daerah.
KAMI Jawa Barat juga mengundang kehadiran Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Kapolda, Pangdam, Kajati, Pimpinan dan Rektor Perguruan Tinggi, Pimpinan Ormas seperti MUI Jabar, NU, Muhamadiyah.
Tidak hanya itu, KAMI Jabar akan mengundang Persis, Syarikat Islam serta PGI, MAWI hingga ormas pemuda dan mahasiswa lintas generasi serta para tokoh Jawa Barat.
“Deklarasi akan diadakan sesuai Protokol Covid-19 di Balai Sartika Bandung, jaga jarak dan akan diisi 50% kapasitas Gedung,” kata Ketua Panitia Deklarasi KAMI Jawa Barat Harry Mulyana, Selasa, (1/9/2020).
Panitia sendiri menyelenggarakan Live Streaming, sehingga bisa diikuti melalui internet ke seluruh pelosok bahkan ke LN.
“Beberapa diaspora asal Jawa Barat di LN berkeinginan untuk juga mengikuti acara tersebut, secara interaksi melalui live streaming menyanyikan lagu Indonesia Tanah Air Beta,” tegas Harry Mulyana.
Ia berharap, agar deklarasi dapat diikuti berbagai komunitas nelayan, buruh, kelompok pemulung untuk menyanyi di tempat mereka masing-masing.
“Mudah-mudahan bisa juga dicatat sebagai rekor MURI menyanyikan lagu Indonesia Tanah Air Beta,” lanjut Harry Mulyana.
Berbeda dengan KAMI Nasional, KAMI Jawa Barat dalam struktur organisasi turut ada posisi untuk Dewan Pendamping dan Dewan Penasehat yang terdiri dari tokoh Jabar.
Mereka mulai dari Ulama, dan Purnawirawan serta Akademisi, disamping lima orang Presidium yakni Radhar Tribaskoro, M. Rizal Fadillah, Syafril Sjofyan, Erry Nirbaya dan Robi Win Kadir.
Syafril Sjofyan Presidium KAMI Jawa Barat menambahkan, lebih lanjut dijelaskan bahwa disamping pembacaan artikel Jati Diri dan Maklumat KAMI juga dibacakan Maklumat Jabar. Salah satu poinnya adalah menolak keras pemanfaatan kekayaan SDA Jawa Barat kepada asing dan aseng.
“Kembalikan pengolahan SDA kepada potensi Jabar sendiri untuk sepenuhnya bagi kesejahteraan rakyat Jabar. Agar para pengkhianat birokrasi yang gampang disuap dan menjual perijinan dengam obral kepada investor, ditertibkan,” demikian Syafril.
Laporan: Muhammad Hafidh