KedaiPena.Com – Perbanas Institute bekerjasama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan PT. XDana Investama Indonesia menggelar Seminar Pasar Modal di kampus Perbanas Institute, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (29/11/2018).
Turut hadir sebagai pembicara Kepala Bagian Pengembangan LPP Pasar Modal Syariah DPMS OJK, Mustika, Director PT XDana Investama Indonesia, Imas Suryati Sihombing dan Owner Rafindo Wisata yang juga Alumni Perbanas Institute Zulfi Agustian.
Dibuka langsung oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Perbanas Institute Hidayat Sofyan, seminar ini sendiri turut dihadiri oleh sejumlah mahasiswa Perbanas institute.
Hidayat Sofyan mengungkapkan bahwa seminar soal pasar modal ini sangat bermanfaat bagi para mahasiswa perbanas dan dosen-dosen.
Terlebih lagi, kata dia, seminar kali ini lebih membahas sisi pasar modal dari segi ekonomi syariah yang masih banyak belum diketahui oleh masyarakat Indonesia.
“Terus terang saja banyak yang ingin ke pasar modal tapi tidak ingin melanggar syariah,” ujar dia saat ditemui oleh KedaiPena.Com.
Dia juga menerangkan bahwa untuk memperkenalkan pasar modal khususnya dari sisi ekonomi syariah ke masyarakat, tidaklah terlalu sulit. Hal tersebut lantaran ekonomi syariah bukanlah sesuatu yang baru di sistem perekonomian baik dunia maupun Indonesia.
“Yang terpenting memberikan edukasi seperti dari kita para pendidik dan kalau pihak luar itu ustad, kyai, mubalig mampu memperkenalkan bahwa ekonomi syariah bukan sesuatu yang baru,” papar dia.
Tidak hanya memberikan edukasi, lanjut dia, diperlukan juga pengintegrasian antara situasi ekonomi yang tidak syariah saat ini dengan riset-riset terkait ekonomi syariah.
“Mengintegrasikan yang tidak syariah di lapangan dengan teori yang kita kaji terus dengan riset-riset yang maju ke depan dan hal yang relevan untuk jawaban kita atas masalah dan situsasi seperti ini,” papar dia.
“Karena perlu diingat kolaps perekonomian dunia karena ada hal yang tidak syariah seperti suku bunga dan ekonomi yang bersifat ‘bubble’ sehingga menyebabkan kekacauan dan kerusakan perekonomian,” tandas dia.
Laporan: Muhammad Hafidh