KedaiPena.com – Debat terakhir untuk para Calon Presiden diharapkan menjadi ajang untuk memaparkan visi misi dari masing-masing Paslon. Tak perlu ada lagi, gimick-gimick yang hanya menghabiskan waktu.
Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando EMaS mengharapkan semua capres memanfaatkan debat terakhir untuk memaparkan secara maksimal terkait materi debat hari ini.
“Jangan lagi ada gimik-gimik yang akan mengurangi durasi terkait materi yang perlu diketahui oleh masyarakat Indonesia,” kata Fernando, Minggu (4/2/2024).
Ia juga berharap, semua capres akan memberikan perhatian lebih terkait dengan pendidikan dan ketenagakerjaan.
“Dua bidang itu masih sangat membutuhkan perhatian serius dari pemimpin yang akan datang,” ucapnya.
Apalagi data dari BPS, lanjutnya, menunjukkan bahwa masih sedikit penduduk Indonesia yang memiliki ijazah setingkat perguruan tinggi. Begitu juga jumlah pengangguran yang ada di Indonesia masih tinggi.
Masing-masing capres memiliki program penciptaan lapangan pekerjaan dengan jumlah yang sangat tinggi. Pasangan nomor urut 2 menjanjikan lapangan pekerjaan lebih banyak dibandingkan 2 paslon lainnya, yaitu 19 juta lapangan pekerjaan. Sedangkan pasangan Amin menjanjikan 15-17 juta lapangan pekerjaan dan paslon nomor 3 sebanyak 17 juta lapangan pekerjaan.
“Saya berharap capres yang terpilih akan mampu merealisasikan janjinya tersebut sehingga diharapkan semakin memperkecil jumlah pengangguran dan jumlah masyarakat miskin di Indonesia. Semoga nanti para capres akan dapat menyampaikan mengenai langkah dan program yang akan dilakukan untuk merealisasikan lapangan pekerjaan sesuai dengan yang dijanjikan,” ucapnya lagi.
Terkait kesiapan dan penguasaan materi para Paslon, Fernando memperkirakan Capres Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo dapat kembali menunjukkan keunggulannya.
“Apalagi kalau melihat apa yang disampaikan oleh Ganjar terkait program yang dilakukan, bagaimana mengurangi jumlah masyarakat miskin dengan memberikan program pendidikan sarjana minimal satu orang dari kelurga miskin. Dalam bidang kesehatan dengan membuat program 1 desa, 1 puskesmas dan 1 tenaga kesehatan diharapkan akan mampu memberikan jaminan pelayanan kesehatan pada masyarakat,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa