KedaiPena.Com – Pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD pada tahun 2012 silam kembali santer diperbincangkan publik. Hal itu buntut dari sikapnya yang mendukung disahkannya Peraturan Pengganti Perundang-undangan (Perpu) Cipta Kerja.
Pernyataan Mahfud tersebut adalah; ‘saat biaya politik semakin mahal, elite juga semakin jelek karena sistem yang dibangun mendorong ke arah korupsi. Malaikat masuk ke dalam sistem Indonesia pun bisa jadi iblis juga’ .
Pemerhati sosial Edy Mulyadi mengatakan, sebenarnya Mahfud tetap bisa menjadi malaikat, tetapi dia justru membenarkan perilaku iblis.
“Rocky Gerung (ahli filsafat) sempat bilang, meski sudah dalam sistem, Mahfud sebenarnya masih tetap malaikat, tapi sialnya dia membenarkan perbuatan iblis,” kata Edy di Jakarta, ditulis Selasa (10/1/2023).
Sikap Mahfud yang mendukung Perppu Ciptaker, mendapat kritik dari Tokoh Nasional Rizal Ramli. Namun, Edy mengatakan, terjadi perdebatan yang tidak imbang di sosial media, khususnya Twitter.
Rata-rata netizen itu mendukung Rizal Ramli dan menganggap eks Menko Maritim itu orang yang mampu mempertahankan integritas, dimana pun dia berada. Baik di dalam pemerintahan, maupun di luar kekuasaan.
“Sementara Pak Mahfud, teman-teman netizen tidak melihat anda. Kalimat, ‘kalau saya bukan menteri, saya akan kritik Perppu’ (Ciptaker), itu jelas-jelas sangat eksplisit, menunjukan sikap anda tergantung dimana posisi anda,” jelas Edy.
“Ketika di Istana seperti kata Rocky Gerung bilang, banyak peraturan yang bersifat iblis, karena peraturan itu dibuat tidak untuk kepentingan rakyat, justru lebih banyak merugikan rakyat. Dan anda sebagai seorang akademisi, ilmu luas, anda harus berpikir jernih, malah menjadi mandul di situ,” lanjut Edy.
Edy lalu mengingatkan lagi omongan Mahfud, bahwa dalam banyak kasus, orang kritis itu karena tak kebagian saja, setelah dapat bagian menjadi pendiam dan rakusnya bukan main, kuat miskin tapi tak kuat kaya.
Kemudian, Edy membenarkan omongan Rocky Gerung, bahwa memang betul ada perang pikir antara Mahfud MD dengan Rizal Ramli.
“Tapi sebetulnya Mahfud tidak marahin Pak Rizal, dia marahin batin dia sendiri yang mendua. Ada semacam apologize terhadap tujuan cara beberapa tahun yang lalu. Kemudian ia menyerang Rizal Ramli, ada status moral lebih tinggi, karena dia ada di luar kekuasaan. Konteks itu yang gak di hitung Pak Mahfud,” tandas Edy.
Laporan: Muhammad Rafik