KedaiPena.Com – Debat cagub DKI belum lama ini lebih menguntungkan Agus Harimurti. Itu bukan karena Agus unggul dalam kualitas debat, tapi Agus melampaui ekspektasi publik. Sementara Anies dan Ahok kemampuannya yang baik itu sudah diduga dan diketahui publik.
Demikian disampaikan founder LSI Denny JA dalam keterangannya kepada KedaiPena.Com, ditulis Minggu (15/1).
“Persepsi publik sebelum debat yang under estimate terhadap Agus justru menguntungkannya dibandingkan jika misalnya persepsi itu justru over estimate,” kata dia.
Agus selalu tidak datang setiap kali diundang TV swasta untuk berdebat dengan alasan ia hanya akan datang jika diundang KPUD secara resmi saja. Di luar KPUD, ia lebih baik menggunakan waktunya bergerilya lapangan berjumpa pemilih langsung.
“Ini adalah strategi yang cerdas. Berdasarkan survei LSI, mayoritas pemilih lebih senang cagub berjumpa tatap muka langsung dengan mereka di lapangan, ketimbang debat cagub di televisi,” sambungnya.
Yang tak suka pilihan Agus yang menolak debat kandidat di luar acara KPUD menciptakan opini negatif. Ujung opini negatif itu adalah persepsi under estimate.
Justru persepsi ini yang menguntungkan Agus. Bahkan jika muncul dengan kualiatas yang standar saja, Agus sudah melebihi harapan publik. Apalagi jika ia tampil di atas standard. Persepsi awal itu sangat penting dalam dunia opini publik.
Survei cepat yang dibuat Hanta Yuda (Poll Tracking) yang disiarkan TV One setelah debat, Agus Harimurti tetap unggul nomor satu. Itupun dengan catatan: Hanta Yuda tidak menampilkan data uji sampel untuk mengetahui apakah sampelnya kongruen dengan populasi pemilih.
Misalnya apakah prosentase kelas menengah-bawah terwakili dalam proporsi yang benar. Jika kelas menengah bawah itu kita klasifikasikan dengan penghasilan 3 juta ke bawah per bulan, total prosentase mereka 65 persen. Apakah jumlah mereka yang terwakili dalam sampel survei cepat Hanta Yuda juga 65 persen?
“Dukungan paling kuat untuk Agus itu dari segmen menengah bawah. Gerilya lapangan dengan tiga program rakyatnya: bantuan sementara 5 juta setahun untuk KK kurang mampu, dana bergulir untuk usaha 50 juta, program 1 milyar per RW-RT untuk pengembangan komunitas, membuat Agus menang telak di segmen menengah bawah,” jelas dia.
Jika segmen menengah bawah itu terwakili secara proporsional dalam survei cepat Hanta Yuda, saya menduga kemenangan Agus dalam survei itu akan lebih besar.
Ahok dan Anies tampil cukup prima. Namun karena persepsi publik atas kemampuan debat mereka yang baik sudah diketahui, mereka tidak mencapai apa yang disebut melampaui ekspektasi awal.
Akankah debat cagub kedua dan ketiga nanti akan mengubah dukungan secara signifikan? Jika semuanya normal, dan debat pertama itu dapat menggambarkan apa yang juga akan terjadi di debat kedua dan ketiga, debat ini hanya asyik menjadi show saja.
“Elektabilitas dan dukungan tak banyak dipengaruhi oleh tiga kali debat itu. Yang penting kandidat tidak membuat kesalahan atau blunder yang fatal saja,” tandas dia.
Laporan: Muhammad Hafidh
Foto: Istimewa