KedaiPena.Com – Debat cagub dan cawagub DKI Jakarta pada Jumat malam (13/1), yang dipandu Ira Koesno berlangsung menarik.Â
Selain karena pertanyaan pertanyaan Ira Koesno yang menyentuh persoalan serius di Jakarta, juga meski ada saling serang diantara kandidat tetapi nalar gagasan diantara para kandidat nampak terlihat.Â
Demikian dikatakan oleh Ubedilah Badrun, pengamat politik UNJ dan Direktur Eksekutif Puspol Indonesia kepada KedaiPena.Com.
“Ada dua hal yang disayangkan dari debat cagub cawagub putaran pertama ini,” kata dia.
Yaitu, pertama, belum munculnya solusi dari para kandidat bagaimana mengatasi ketimpangan ekonomi di Jakarta yang sudah membahayakan.
Sebagaimana data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa rasio gini Jakarta pada 2016 sudah mencapai 0,46. Angka rasio gini yang sudah berbahaya.
“Kedua,cukup terganggunya debat karena para pendukung nampak kurang terkendali. Berkali-kali Ira Koesno mengingatkan para pendukung agar tertib,” lanjutnya.
Secara umum para kandidat nampak memiliki kesiapan dan kematangan dalam debat, meski semua kandidat sering tidak menjawab pertanyaan Ira Koesno dengan baik terutama pertanyaan tentang indikator keberhasilan yang terukur dari program para kandidat.Â
“Sementara masing-masing kandidat memiliki daya serang dan daya bertahan yang sama karena tidak terpancing emosional meski diserang kandidat lain,” Ubed, sapaannya menegaskan.Â
Misalnya saat cagub pasangan nomor 2 menyerang pasangan nomor 3 atau sebaliknya atau saat cagub pasangan nomor 3 menyerang pasangan nomor 1 atau sebaliknya atau saat pasangan no 2 menyerang pasangan no 1 atau sebaliknya.
Laporan: Muhammad Hafidh
Foto: Istimewa