KedaiPena.Com – Anggota Komisi Keuangan DPR RI, Heri Gunawan mengatakan bahwa daya beli masyarakat Indonesia saat ini memang sangat memprihatikan.
Heri menuturkan fakta di lapangan, rumah tangga sedang terjadi pelambatan. Pada, kuartal II 2016 daya beli sebesar 5,07 persen. Sementara di kuartal II 2017 menurun menjadi 4,95 persen.
“Artinya, daya beli kita memang sedang terdistorsi. Soal ‘shifting’ dari ‘offline’ ke ‘online’ tak bisa jadi pegangan,” ujar Heri dalam siaran pers kepada KedaiPena.Com, Minggu (8/10).
Sementara itu, kata Heri, survei keyakinan masyarakat terhadap ekonomi menunjukkan pelemahan sejak Mei 2017. Terakhir, September 2017 menurun 0,3 poin dari angka Agustus 2017.
“Pelemahan itu disebabkan oleh penurunan indeks penghasilan,” imbuh politikus Partai Gerindra yang juga Aleg dari Jawa Barat ini.
Selain dari data yang diberikan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), kata Heri, bukti nyata daya beli masyarakat Indonesia sedang lesu. Persewaan ruang perkantoran di kawasan bisnis turun hingga 18 persen.
Tidak hanya itu, tegas Heri, penjualan rata-rata pedagang Tanah Abang diprediksi melorot sampai 30 persen dibanding tahun lalu. Kemerosotan 50-70 persen dikabarkan juga telah secara merata di Blok A, B dan F.
“Jadi penurunan daya beli jangan dianggap sebagai hal sepele dan nyeleneh. Apalagi di sangkutkan dengan isu yang seolah-olah digoreng partai oposisi. Bagaimanapun fakta dari data BPS dan di lapangan bahwa daya beli memang menurun,” tandas Heri.
Laporan: Muhammad Hafidh