KedaiPena.Com- Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kecamatan Pamulang, Fitria Oriza memberikan respon terkait perbedaan data penyintas Covid-19 di kelurahan Pamulang Barat.
Data penyintas covid-19 di Pamulang Barat per tanggal (29/7/2021), tidak sesuai antara fakta lapangan dengan informasi yang diumumkan pada situs resmi Dinkes Tangsel. Berdasarkan data Dinkes, total nol kasus positif atau zona hijau. Padahal di RT 06/17, masih ada beberapa kasus.
“Kalau itu tanyanya ke pak lurah ya jangan ke saya,” tegas dia, Minggu, (1/8/2021).
Alasan mengatakan untuk bertanya kepala lurah, kata dia, lantaran jika dari pihak kelurahan mengambil data dari laporan RW. Fitria sendiri memang mengurusi unutk wilayah Pamulang Barat dan Timur.
“Data tanya ke lurah karena data lurah ambil dr laporan RW. Kalau dinkes rilis berdasarkan data hasil terkonfirmasi,” papar dia.
Pernyataan dari kepala Puskesmas, sendiri tentu berbeda dengan Ketua RT 06, RW 17, Pamulang Barat, Bambang AW. Ia sebelumnya, mengatakan jika
alur dari menerima laporan dari setiap RT soal jumlah warga yang terpapar, lalu diteruskan ke RW. Selanjutnya, data pasien per RW di kirim ke puskesmas.
Ia menambahkan, di wilayahnya, yakni RW 17, sempat mengalami kenaikan kasus yang tinggi pada bulan Juni-Juli 2021. Di RT-nya saja, sudah ada 2 orang meninggal.
Sementara yang terpapar sampai minggu ketiga Juli, ada 13 orang. Total ada 15 orang yang terpapar sejak Januari 2021.
Ia sendiri mengatakan, meski bantuan dari Pemerintah sangat minim, namun warganya sangat pro aktif membantu para ‘suspect’ Covid-19.
“Selama ini sih masih bisa ditangani. Kalau yang 1 keluarga, untuk konsumsinya ditanggung bareng warga sampai 7 hari. Kalau yang perorangan ditanya dulu mau dibantu apa tidak,” imbuhnya.
Ia pun berharap Pemerintah pro aktif membantu penderita Covid-19. Meski ia paham, kenaikan angka penyebaran Covid-19 membuat pemerintah ‘kelabakan’.
“Makanya bantuan juga gak ada yang turun. Vitamin, obat-obatan, sembako, gak ada. Sekalipun ada upaya pencegahan, itu dari warga. Misal, Minggu besok ada penyemprotan ke seluruh lingkungan RT 06, itu juga pakai dana kas RT,” lanjutnya.
Laporan: Sulistyawan