KedaiPena.Com – Perlu adanya investigasi dan audit dari internal pasca pembobolan data di aplikasi PeduliLindungi. Hal tersebut disampaikan oleh Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo saat merespon kebocoran data di aplikasi tersebut.
“Perlu adanya investigasi maupun audit internal apa yang terjadi kelemahan apa yang terjadi ada kelemahan, kebocoran dan apa yang menjadi titik lemah. Sehingga itu menjadikan kita untuk menyempurnakan dan memperkuat terhadap ketahanan digital kita,” tegas Rahmad, Jumat, (3/9/2021).
Kemudian, Rahmad juga meminta, adanya penyempurnaan konsolidasi investasi keamanan digital. Rahmad juga meminta, agar peningkatkan teknologi sumber daya manusia juga dilakukan.
“Memperkuat pertahanan digital kita, ” tutur Rahmad.
Terlebih lagi, lanjut Rahmad, penggunaan aplikasi ini masih tetap digunakan lantaran menjadi salah satu alat screening untuk menentukan warga negara yang divaksin.
Rahmad menjelaskan, pada akhirnya ada kelemahan atau kendala ya itu yang harus disempurnakan. Hal ini, karena teknologi informasi mana pun di dunia di negara maju atau super maju dimana pun pencurian atau penjebolan data hal yang sering kita dengar.
“Tapi bukan berarti kita juga memaklumi ini justru menambah kita untuk meningkatkan keamanan kita, meningkatkan kewaspadaan kita, meningkatkan keamanan yang berlapis-lapis,” beber Rahmad.
Rahmad menekankan hal tersebut perlu dilakukan lantaran data digital tidak hanya di aplikasi PeduliLindungi.
“Banyak itu kan kependudukan, perbankan dan lainnya dan itu yang harus kita lindungi,” papar Rahmad.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya sendiri menangkap pelaku pembobolan data atau akses ilegal aplikasi PeduliLindungi.com.
Pelaku sendiri sudah menjual 93 sertifikat vaksin palsu. Dalam kasus ini ada empat orang yang ditangkap, salah satunya pegawai kelurahan.
Laporan: Muhammad Lutfi