KedaiPena.Com – Data penyintas Covid-19 masih jadi masalah di Tangerang Selatan (Tangsel). Per tanggal 29 Juli 2021, data di kelurahan Pamulang Barat, tidak sesuai antara fakta lapangan dengan informasi yang diumumkan pada situs resmi Dinkes Tangsel.
Berdasarkan data Dinkes, total nol kasus positif atau zona hijau. Padahal di RT 06/17, masih ada beberapa kasus.
“Minggu ini ada satu yang isoman, dua orang tinggal pemulihan, sudah pulang dari RS. Lalu ada satu keluarga yang sedang pemulihan di rumah,” kata Bambang AW, Ketua RT 06, RW 17, Pamulang Barat, Jumat (29/2021).
Ia menambahkan, di wilayahnya, yakni RW 17, sempat mengalami kenaikan kasus yang tinggi pada bulan Juni-Juli 2021. Di RT-nya saja, sudah ada 2 orang meninggal. Sementara yang terpapar sampai minggu ketiga Juli, ada 13 orang. Total ada 15 orang yang terpapar sejak Januari 2021.
Ia sendiri mengatakan, meski bantuan dari Pemerintah sangat minim, namun warganya sangat pro aktif membantu para ‘suspect’ Covid-19.
“Selama ini sih masih bisa ditangani. Kalau yang 1 keluarga, untuk konsumsinya ditanggung bareng warga sampai 7 hari. Kalau yang perorangan ditanya dulu mau dibantu apa tidak,” imbuhnya.
Ia pun berharap Pemerintah pro aktif membantu penderita Covid-19. Meski ia paham, kenaikan angka penyebaran Covid-19 membuat pemerintah ‘kelabakan’.
“Makanya bantuan juga gak ada yang turun. Vitamin, obat-obatan, sembako, gak ada. Sekalipun ada upaya pencegahan, itu dari warga. Misal, Minggu besok ada penyemprotan ke seluruh lingkungan RT 06, itu juga pakai dana kas RT,” lanjutnya.
Bambang melanjutkan, penanganan berbasis lingkungan memang terjadi di wilayahnya. Satgas Covid-19 alurnya menerima laporan dari setiap RT soal jumlah warga yang terpapar, lalu diteruskan ke RW. Selanjutnya, data pasien per RW di kirim ke puskesmas.
Kata dia lagi, saat gelombang kedua pandemi Covid-19 melanda, Puskesmas memang mengontrol para penyintas yang melalukan isoman. Namun, saat fasilitas kesehatan tidak mampu menampung lonjakan pasien, alhasil penyintas yang melakukan isoman pun terabaikan.
Ia pun berharap, BLT yang akan dicairkan pemerintah bisa membantu meringankan beban warga. Tentu dengan catatan, penerimanya tepat sasaran.
“Alhamdulillah sih warga yang peduli lingkungan masih ada, jadi untuk konsumsi warga yang terpapar Covid-19 bisa ditanggung bersama. Tapi yang sekarang jadi bahan omongan warga adalah soal BLT yang tidak sesuai dengan data,” tandas dia.
Laporan: Sulistyawan