KedaiPena.com – Daripada menaikkan harga BBM Subsidi, pemerintah dihimbau untuk mempertimbangkan untuk meninjau proyek lainnya. Karena sejatinya, APBN harus digunakan untuk melindungi kepentingan rakyat.
Apalagi, harga minyak dunia pun mengalami penurunan hingga di bawah 100 Dollar Amerika per barrel. Rasanya, upaya menaikkan harga BBM Subsidi tidak tepat dengan momentum pergerakan pasar minyak global.
Anggota Komisi VII DPR RI, Fraksi PKS, Mulyanto menyatakan pemerintah dapat melakukan penghentian proyek pembangunan yang tidak perlu untuk memastikan ketersediaan dana APBN untuk menutupi subsidi BBM.
“Pembangunan IKN baru dan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) kan belum perlu dilakukan. Lebih baik membangun kilang-kilang minyak baru. Jadi tidak setiap kenaikan harga minyak dunia membuat pemerintah harus menaikkan harga BBM,” kata Mulyanto, melalui keterangan tertulis, Jumat (26/8/2022).
Ia meminta pemerintah untuk menyusun prioritas pembangunan yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat.
“Anggaran yang tersedia sebaiknya digunakan untuk subsidi agar harga BBM tidak naik. Fraksi PKS dengan tegas menolak rencana kenaikan harga BBM bersubsidi oleh pemerintah. PKS juga menolak pembangunan IKN dan Kereta Cepat Jakarta Bandung,” tuturnya.
Ia menegaskan pemerintah seharusnya membuat kebijakan yang lebih memihak pada rakyat. Apalagi, masyarakat saat ini belum sepenuhnya pulih paska pandemi.
“PKS menolak kenaikan harga BBM bersubsidi. Mengapa? Karena masyarakat belum pulih benar dan belum cukup kuat bangkit dari terpaan pandemi covid-19,” tuturnya lagi.
Angka inflasi 4,94 persen diperkirakan akan melompat melewati angka 5 persen jika pemerintah memaksakan untuk menaikkan harga BBM Subsidi. Angka ini merupakan angka inflasi tertinggi sejak Oktober 2015, artinya tujuh tahun yang lalu, dengan angka inflasi pangan sebesar 11 persen.
“Itu kondisi saat belum ada kenaikan BBM bersubsidi. Kalau harga BBM bersubsidi dinaikkan, ini dapat dipastikan inflasi sektor makanan akan meroket. Tentu saja, ini akan menggerus daya beli masyarakat, dan tingkat kemiskinan akan semakin meningkat,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa