KedaiPena.Com – Partai Gerindra merespon pernyataan Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) yang menyebut politisasi isu pelemahan rupiah sebagai bentuk pengkhianatan terhadap negara.
Politisi Partai Gerindra, Harry Poernomo menyebut, pernyataan Luhut akan menjadi masalah buat beban Joko Widodo (Jokowi) di kemudian hari.
“Sikap LBP bisa jadi beban masalah buat Jokowi, kita semua tahu siapa sebenarnya LBP. Dia tidak usah merasa dirinya paling patriotik, sok jadi pahlawan,†tegas Harry dalam keterangan kepada redaksi, Sabtu, (8/9/2018).
Harry pun menyindir Luhut sebagai benalu dalam rezim Jokowi. Kalau mau jadi pahlawan membela rupiah, seharusnya dapat memberi contoh dengan menukarkan aset kekayaan dolar milikinya bukan mencibir.
“Dia tidak lebih sebagai benalu dalam rezim Jokowi. Kalau mau jadi pahlawan membela rupiah, beri contoh tukarkan sebagian aset kekayaan dolar dia ke rupiah, juga para mentri kabinet seperti contoh yang sudah dilakukan,†tukas Harry.
Ia mengingatkan bahwa pemerintah memang sudah salah urus sektor ekonomi sehingga mengakibatkan nilai rupiah merosot dan terkena imbas gejolak ekonomi.
“Jika ekonomi kita memang benar-benar kuat tidak akan mudah terkena imbas gejolak eksternal seperti sekarang ini,†kata Harry.
“Kita ‘over investment’ di sektor infrastruktur sementara kekuatan fiskal kita tidak mendukung, akibatnya rentan terkena gejolak ekonomi global,†sambung Harry.
Sementara itu, politikus Gerindra lainya, Heri Gunawan menyarankan agar Luhut dapat meniru Sandi yang menukarkan dolar milikinya demi menstabilkan nilai tukar rupiah.
“Perlu di ingat LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara) para menteri kabinet sekarang banyak yang nyimpen dolar,†kata Heri Gunawan terpisah.
Heri mengatakan bahwa politik dan moneter itu sebagian disusun oleh persepsi, dan persepsi itu bukan semata muncul dari rumor politik. Apalagi jika aroma politiknya menguat seperti saat ini.
“Menghadapi perihal tersebut, masyarakat bersandar pada apa yang dapat dipercaya. Karena pada dasarnya, faktor psikologis dalam soal moneter itu sangat dominan. Jadi langkah yang dilakukan Pak Sandi itu akan sangat membantu pemulihan,†ungkap Heri.
“Dalam perjuangan besar untuk Merah Putih dan Bangsamu, tidak boleh ada ruang untuk perasaan pribadi,†tambah Heri.
Heri mengingatkan pemimpin yang baik adalah kunci dari perubahan ke arah yang positif. Demikian juga sebaliknya seorang pemimpin harus mampu memberikan tauladan kepada bawahannya.
“Seorang pemimpin hendaklah memiliki sikap “Ngarsa Dana Upayaâ€, yaitu mau berkorban harta, tenaga dan juga jiwa untuk bersama-sama membangun bangsa dan negara agar hidup rakyat tenang, damai, sejahtera dan bahagia,â€Â tandas Heri.
Laporan: Muhammad Hafidh